Abstract :
Depresi pada lansia dapat menyebabkan lansia kurang kemampuan dalam beradaptasi terhadap lingkungan sosialnya sehingga terjadi kesenjangan. Kurangnya kemampuan dalam berinteraksi ini dapat menyebabkan lansia menjadi pasif dan lansia tidak dapat melibatkan diri dalam situasi tertentu, menyendiri, merasa tidak berguna, merasa tidak berharga atau kurang dicintai, sehingga tidak ada hasrat untuk berinteraksi dan menyebabkan kualitas hidup lansia terganggu Tujuan studi literature untuk mengidentifikasi gambaran dari interaksi sosial lanjut usia yang mengalami depresi. Desain penelitian yang diguakan adalah tinjauan literatur, dimana sumber data pencarian berbasis data elektronik yang komprehensif di PubMed, CiNii, OXFORD ACADEMIC, dan Taylor & Francis dengan mengambil artikel yang relevan yang diterbitkan dalam bahasa inggris antara Januari 2010 hingga Januari 2020. Metode dengan mencari istilah dan kata kunci yang berkaitan dengan interaksi sosial pada lansai yang depresi, serta meninjau abstrak atau teks lengkap pada artikel yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil yang didapatkan sebanyak 5 artikel, 3 artikel membahas interaksi sosial, angak kematian, kesehatan fisik yang berhubungan dengan pendengaran, depesi dan respon stres biologis, 2 artikel membahas faktor sosial dan penentu gelajala depresi. "Partisipasi dalam kelompok sosial" (p = .01), "Memiliki peran aktif" (p =.001), "Memiliki hobi "(p = .001)," Motivasi gaya hidup "(p = .05)," Mengambil pendekatan aktif "(p = .01) dan" Perasaan penting "(p =.01) masing-masing secara signifikan terkait dengan tingakt kematian dengan menggunakan Index of Social Interaction (ISI). Lansia yang bertemu dengan teman dan mendapat respon sosial yang positif memberikan dampak adanya interaksi sosialnya baik yang dapat menurunkan kemungkinan tingkat depresi dan memulihkan lansia yang cenderung mengalami depresi dan juga meningkatkan kuantitas dan kulitas hidup lanjut usia.
Kata kunci: Interaksi sosial, lansia, depresi