DETAIL DOCUMENT
TRADISI PERNIKAHAN DINI DAN INTENSI ORANG TUA UNTUK MENIKAHKAN ANAK USIA REMAJA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
Total View This Week0
Institusion
STKIP PGRI Pacitan
Author
SEVRIANA, CHENNORA PUTRI ELVA
Subject
H Social Sciences (General) 
Datestamp
2024-02-01 01:24:59 
Abstract :
ABSTRAK Chennora Putri Elva Sevriana. ANALISIS FENOMENA PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR. Skripsi. Pacitan: STKIP PGRI Pacitan.2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang kasus pernikahan dini pada remaja yang menjadi fenomena sosial di Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan ditinjau dari segi pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Penelitian ini merupakan penelitian analisis (analytical research) dengan mengunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kepala KUA, pelaku pernikahan dini, tokoh masyarakat, dan warga yang tinggal di Kecamatan Bandar. Objek penelitian adalah fenomena pernikahan dini yang masih sering terjadi di Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan. Teknik dalam proses pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan metode trianggulasi sumber yaitu pemeriksaan sumber yang memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kasus pernikahan dini merupakan masalah pokok yang berakibat pada stimulasi masalah lainnya. Pernikahan dini di kalangan remaja Kecamatan Bandar telah menjadi tradisi yang sulit untuk dihilangkan. Fenomena pernikahan dini di Kecamatan Bandar didasari oleh multifaktor di antaranya: 1) putus sekolah, 2) pergaulan bebas, 3) hamil di luar nikah, 4) dorongan orang tua, 5) mengakarnya tradisi pernikahan dini ini terkait dengan adanya kepercayaan kuat tentang mitos perawan tua, 6) kurang motivasi, 7) kurang memahami prinsip agama, 8) lingkungan sosial, dan 9) perubahan peraturan undang-undang tentang pernikahan. Dampak dalam pernikahan dini yang terjadi di Kecamatan Bandar diantaranya, pasangan pernikahan dini memiliki resiko tinggi putus sekolah, terhambatnya karir dalam bekerja, menciptakan siklus kemiskinan yang berkepanjangan, meningkatnya pengangguran dan kesehatan yang buruk pada generasi berikutnya, kasus pernikahan dini turut berkontribusi terhadap ketidaksetaraan gender di masyarakat. Diperlukan program penanggulangan pernikahan dini di antaranya psikoedukasi mengenai dampak pernikahan dini, bekerja sama dengan Lembaga Formal Daerah untuk membentuk kebijakan, metode kampanye, mematuhi dan menerapkan aturan hukum yang berlaku di Negara Indonesia (Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019), serta mendorong terciptanya kesetaraan gender. Kata Kunci: Pernikahan Dini, Tradisi, Kecamatan Bandar ABSTRACT Chennora Putri Elva Sevriana, THE ANALYSIS OF EARLY MARRIAGE PHENOMENA IN ADOLESCENTS IN BANDAR DISTRICT, PACITAN DISTRICT, EAST JAVA. Thesis. Pacitan: STKIP PGRI Pacitan.2023. This study aims to determine the background of early marriage cases among adolescents becoming a social phenomenon in Bandar District, Pacitan Regency, regarding education, economy, and socio-culture. This research is analytical research using descriptive qualitative research methods. The research subjects in this study were heads of KUA, perpetrators of early marriage, community leaders, and residents living in Bandar District. The research object is the early marriage phenomenon, which still often occurs in Bandar District Pacitan Regency. Techniques in the data collection process include observation, interviews, and documentation. Test the validity of the data using the source triangulation method, namely examining sources that utilize different types of data sources to extract similar data. The study concluded that cases of early marriage are the main problem that results in the stimulation of other issues. Early marriage among youth in Bandar District has become a tradition that is difficult to eliminate. The early marriage phenomenon in Bandar District is based on multi-factors including 1) dropping out of school, 2) promiscuity, 3) pregnancy out of wedlock, 4) encouragement from parents, 5) the rooting of the tradition of early marriage is related to the firm belief in the myth of virgins old, 6) lack of motivation, 7) lack of understanding of religious principles, 8) social environment, and 9) changes in laws regarding marriage. The impacts on early marriages that occur in Bandar District include early married couples having a high risk of dropping out of school, hindering careers at work, creating a prolonged cycle of poverty, increasing unemployment and poor health in the next generation, cases of early marriage also contribute to gender inequality in public. Programs for combating early marriage are needed, including psycho-education on the impact of early marriage, working with Regional Formal Institutions to form policies and campaign methods, complying with and applying the legal rules in force in Indonesia (Law Number 16 of 2019), and encouraging the creation of prosperity. Gender. Keywords: Early Marriage, Tradition, Bandar District 
Institution Info

STKIP PGRI Pacitan