DETAIL DOCUMENT
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN WISATA EDUKASI OLEH DINAS KEPEMUDAAN OLAHRAGA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURWAKARTA (STUDI KASUS MUSEUM-MUSEUM PURWAKARTA)
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Pariwisata NHI Bandung
Author
Melenia, -
Subject
GV1-1860 Recreation, Leisure and Tourism 
Datestamp
2022-11-17 05:49:02 
Abstract :
Sebagai kabupaten kedua terkecil di Jawa Barat, Kabupaten Purwakarta mencoba membangun pariwisata lewat wisata edukasi yang dapat diperoleh dari beberapa museum. Wisata edukasi ini awalnya dibuat agar anak-anak sekolah di Purwakarta tidak perlu keluar untuk berwisata dan belajar. Barreto dan Giantri menjelaskan pengembangan pariwisata adalah upaya dalam mengembangkan atau mempromosikan objek wisata dan menjadikan atraksi yang terdapat di tempat wisata lebih diperhatikan serta menarik untuk dikunjungi wisatawan. Dalam pengembangan wisata edukasi di Purwakarta tidak terlepas dari peran serta keterlibatan pemerintah. Pengembangan wisata tidak terlepas juga dari rencana- rencana program didalamnya. Dalam melihat hal-hal yang sudah terlaksana untuk pengembangan wisata edukasi diperlukan implementasi dari program maupun kebijakan yang ada. George C Edwards komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi yang dilihat dari Standar prosedur kerja. Maka dari itu, fokus penelitian ini berada pada empat hal tersebut yang bertujuan untuk mengetahui implementasi pengembangan wisata edukasi di Purwakarta dalam hal keselarasan program dengan kegiatan yang telah dibuat terhadap pelaksanaannya. Adapun komunikasi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu tansmisi, transparansi dan konsistensi; sumber daya dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam dan teknologi, sedangkan disposisi melihat dari kecenderungan pemerintah dalam mendukung kebijakan maupun program yang direncanakan, lalu struktur birokrasi dilihat dari struktur organisasi serta terdapatnya atau tidak standar prosedur kerja di museum Purwakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi dan wawancara. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Adapun partisipan ialah pegawai bidang pariwisata dan bidang kebudayaan di Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta serta pengelola-pengeloa di setiap museum nya. Lokasi penelitian ini berada di Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta,pengambilan data tambahan yang diperoleh dari museum- museum di Purwakarta yaitu Diorama Nusantara, Diorama Purwakarta, Bale Indung Rahayu dan Galeri Wayang. Dari hasil penelitian didapatkan komunikasi belum optimal serta tidak terjalin kerjasama secara resmi antar pemangku kepentingan, sumber daya manusia tidak difasilitasi dengan pengetahuan tambahan maupun pelatihan, disposisi sudah berjalan dengan cukup baik, melihat dari sisi struktur birokrasi tidak adanya kebijakan khusus yang mengatur perihal wisata edukasi serta tidak terdapatnya SOP atau standar prosedur kerja yang pada akhirnya membuat tidak berjalan dengan optimal proses implementasi pengembangan wisata edukasi di Purwakarta. Sehingga dapat dikatakan pengembangan wisata edukasi di Purwakarta belum berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Kata Kunci: Implementasi, Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi, Struktur Birokrasi 
Institution Info

Politeknik Pariwisata NHI Bandung