Abstract :
Rasiwen. Tinjauan Alkitabiah Terhadap Falsafah Jawa ?Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri handayani? dan Kontribusinya Bagi Jemaat GKJ Klampok. Skripsi: Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer. Pembimbing (I), Suharta, S.Pd., M.A. Pembimbing (II), Sri Wahyuni, M.Th.
Kata-kata kunci : TinjauanAlkitabiah, Falsafah Jawa, Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Orang Jawa memiliki kehidupan yang erat dengan falsafah. Falsafah tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan mereka, yang terus diajarkan dan dipertahankan secara turun-temurun. Orang Jawa masih menerapkan falsafahnya sampai saat ini karena bagi orang Jawa, falsafah Jawa memiliki nilai-nilai kehidupan yang baik. Selain itu yang menjadi alasan bagi orang Jawa untuk tetap menerapkan falsafah maupun tradisinya adalah karena mereka mau mempertahankan falsafah supaya tidak hilang. Orang Jawa akan merasa bangga jika dapat mempertahankan nilai-nilai kehidupan yang telah diajarkan oleh para leluhurnya. Namun bukan hanya orang Jawa pada umumnya yang menerapkan falsafah Jawa, tetapi orang Kristen Jawa juga masih menerapkan, bahkan mempersamakan falsafah Jawa dengan Firman Tuhan. Seharusnya orang Kristen tidak melakukannya, namun itu yang terjadi di Jemaat GKJ Klampok. Jemaat mengetahui bahwa sebagai orang Kristen harus menerapkan Firman Tuhan, namun jemaat juga tidak mau melupakan falsafahnya. Namun dan tidak semua falsafah Jawa bernilai baik. Apalagi jika diterapkan oleh orang Kristen. Namun tidak juga semua falsafah Jawa bertentangan dengan Firman Tuhan.
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas maka penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif dengan paradigma Bibliologis. Penulis menggunakan metode tersebut karena metode tersebut yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis. Penulis mau meninjau falsafah Jawa ?Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri handayani? berdasarkan Alkitab, supaya dapat diketahui apakah falsafah tersebut bertentangan dengan Firman Tuhan atau tidak. Dan supaya jemaat tahu falsafah yang harus diterapkan. Untuk memperoleh data yang lebih akurat maka penulis juga melakukan survei lapangan dengan melakukan wawancara kepada para informan.
Saran yang diberikan penulis bagi jemaat adalah hendaklah jemaat memahami kebenaran Alkitab, sehingga dapat memilah falsafah yang akan diterapkan. Yaitu falsafah yang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Kepada guru: hendaklah guru memahami Firman Tuhan sebagai dasar dalam mengajar, mengerti prinsip-prinsip falsafah yang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Kepada Hamba Tuhan: hendaklah melakukan pelayana pribadi kepada jemaat, mengunjungi, dan melakukan follow up, supaya jemaat makin bertumbuh di dalam Tuhan.