Abstract :
Tedjo, R. Bimo Ario, NIM: 13.1290 Prinsip Self-Spiritual Therapy Menurut Roma 8:12-14. Skripsi: Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer. Pembimbing I, Dr. Yanjumseby Yeverson Manafe, M.A. Pembimbing II, Aris Elisa Tembay, M.Th.
Kata kunci: Prinsip, Spiritual Therapy dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan metode pemulihan kerohanian mahasiswa-mahasiswi tingkat III dan V di Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer berdasarkan prinsip self-spiritual therapy menurut Roma 8:12-14. Hal ini dikarenakan, masih banyak mahasiswa-mahasiswi khususnya tingkat III dan V yang suka bertengkar, hidup dalam kepura-puraan dan mementingkan diri sendiri. Kondisi seperti ini terjadi dikarenakan mahasiswa-mahasiswi tingkat III dan V di STTE kurang memahami pentingnya hubungan intim dengan Tuhan secara pribadi secara terus menerus, belum berdamai dengan dirinya melalui pertobatan yang sungguh-sungguh di hadapan Tuhan dan masih mementingkan keinginan daging.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif bibliologis dengan pendekatan kualitatif, sebab metode inilah yang dianggap paling sesuai oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Metode deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran lengkap dan natural akan suatu peristiwa yang terjadi dan metode bibliologis digunakan oleh peneliti, sebab peneliti menemukan prinsip self-spiritual therapy menurut Roma 8:12-14 dalam Alkitab yaitu 1). Memiliki kesadaran sebagai orang percaya, 2). Pertobatan secara intensif, 3). Memberi diri dipimpin Roh Kudus. 4). Penguasaan diri. Maka peneliti meyakini bahwa prinsip self-spiritual therapy menurut Roma 8:12-14 mampu memecahkan persoalan yang terjadi dan mendapatkan solusi terbaik.
Dengan demikian prinsip self-spiritual therapy menurut Roma 8:12-14 apabila diterapkan dalam kehidupan mahasiswa-mahasiswi tingkat III dan V di STTE akan memulihkan kerohanian mereka dan menciptakan karakter yang berkenan di hadapan Tuhan.