Abstract :
Gea, Musiria, NIM: 13:1285, Makna Ungkapan ?Aku Tidak Akan Meninggalkan Kamu Sebagai Yatim Piatu Aku Datang Kembali Kepadamu? dalam Yohanes 14:18 dan Penerapannya Bagi GMI Jemaat Persiapan Maranatha Purnamasari Tebing Tinggi. Skripsi : Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer. Pembimbing I. Dr. Marlon Butar-butar, Pembimbing II. Suharta., S. Pd., M.A.
Kata Kunci : ?Aku Tidak Akan Meninggalkan Kamu Sebagai Yatim Piatu Aku Datang Kembali Kepadamu?, Yohanes 14:18.
Tuhan adalah seorang sahabat yang setia bagi yatim piatu, Tuhan selalu memberikan kelegaan dan sukacita bagi yang percaya akan janji-janji-Nya. Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan menemani dan menopang orang yang percaya akan janji Tuhan, Dia sendiri akan menyertai, Dia tidak akan membiarkan orang berjalan sendiri dalam masalah yang ada dan Tuhan sendiri yang menyelesaikannya. Namun, dalam kenyataannya banyak keluarga yang tidak memahami hal tersebut yang telah diuraikan sebelumnya banyak yatim piatu yang merasa dirinya tidak berharga dibanding dengan keluarga-keluarga yang lain sehingga merasa kesepian, merasa takut dan putus asa sehingga berdampak bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Dampak orang percaya secara khusus yatim piatu mengalami tekanan dari lingkungan sehingga mengakibatkan hal-hal yang buruk sehingga tidak menjadi teladan.
Oleh sebab itu, untuk menyelesaikan problematika diatas penulis mengadakan penelitian tentang jemaat yang tidak meyakini janji pemeliharaan Tuhan dengan sungguh-sungguh dari masalah yang dihadapi dengan menggunakan metode deskriptif bibliologis, dengan pendekatan kualitatif. Penulis juga memberikan penerapan dari Yohanes 14:18 akan janji Allah yang setia memberikan penolong dan memelihara setiap orang yang percaya kepada-Nya. Sebab dengan demikian, yatim piatu seharusnya tidak perlu takut akan masa depan sebab Tuhan sudah menyediakan janji yang sempurna melalui penolong yaitu Roh Kudus sendiri yang memampukan untuk menyelesaikan persoalan dan dukacita yang dialami. Selanjutnya, di akhir penulisan skripsi ini penulis juga memberikan kesimpulan serta saran-saran yang membangun bagi gereja, jemaat dan juga keluarga.