Abstract :
Taplo, Pinsen., NIM : 16.1407. Pola Pembinaan Iman Kristen dan Implementasinya Bagi Istrei-isteri Kristen yang Berlatar belakang non-Kristen di GPIN C3 Sungai Lilin Musi Banyuasin-Sumatera Selatan. Skripsi : Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer. Pembimbing I, Kristina Herawati, M.Th., M.Pd. Pembimbing II, Sri Wahyuni, M.Th.
Kata kunci: Pembinaan, isteri-isteri non-Kristen, GPIN C3 Sungai Lilin.
Isteri-isteri Kristen yang berlatar belakang non-Kristen memahami iman yang sesungguhnya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dalam hidup mereka, seperti halnya yang dilakukan seorang wanita bernama Rut yang begitu mencintai Allah Israel dengan iman yang teguh, walaupun Rut orang Moab, serta Perempuan Samaria dan Lidia yang meresponi firman Tuhan dan menjadi saksi bagi Kristus.
Pola pembinaan iman yang menjadi terapan bagi isteri-isteri Kristen yang berlatar belakang non-Kristen di Gereja Protestan Injili Nusantara C3 Sungai Lilin Musi Banyuasin-Sumatera Selatan ialah: Isteri-isteri non-Kristen terbuka untuk dilayani secara pribadi, memberi hati untuk mendengarkan Firman Tuhan, dan bersedia untuk dimuridkan. Akan tetapi, pada kenyataannya isteri-isteri non-kristen belum mamahami pola pembinaan iman Kristen, sehingga tidak memiliki hasrat untuk mencintai dan menanamkan iman yang teguh kepada Kristus. Kondisi ini di dapati di Gereja Protestan Injili Nusantara C3 Sungai Lilin Musi Banyuasin-Sumatera Selatan di mana isteri-isteri Kristen yang berlatar belakang non-Kristen belum memahami iman yang sesungguhnya kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, isteri-isteri Kristen yang berlatar belakang non-Kristen haruslah memahami iman yang sesungghnya kepada Tuhan Yesus Kristus. Jika isteri-isteri Kristen yang berlatar belakang non-Kristen memahami pola pembinaan iman Kristen, maka isteri-isteri Kristen yang berlatar belakang non-Kristen akan beriman kepada Kristus dengan iman yang teguh dan melakukannaya. Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif-teologis. Peneliti mengunakan metode tersebut oleh karena metode tersebut di dalamnya penyelesainya sesuai dengan permasalahan yang akan peneliti teliti.
Dengan demikian isteri-isteri Kristen yang berlatar belakang non-Kristen memahami pola pembinaan iman Kristen, maka isteri-isteri Kristen yang berlatar belakang akan bertumbuh dewasa secara iman yang murni dari dalam dirinya, dan bukan bergantung pada iman suami atau iman situasi.