Abstract :
Giawa, Semangat, NIM: 16.1414 Konsep Doa John Calvin Dan Implementasinya Bagi Jemaat GKSBS Di Bengkulu Selatan Kabupaten Bengkulu Selatan-Bengkulu. Skripsi: Sekolah Tinggi Teologia Ebenhaezer. Pembimbing I: Dr. Fanny Y.M. Kaseke, S.P, Pembimbing II: Yenny Anita Pattinama, M.Th.
Kata kunci: John Calvin, konsep doa, jemaat GKSBS, di Bengkulu Selatan Kabupaten Bengkulu Selatan-Bengkulu.
Orang percaya perlu memperlengkapi diri dengan berbagai pemahaman teologis yang bersumber dari Alkitab firman Allah, dan memposisikan bahwa Alkitab firman Allah satu-satunya sumber kebenaran. Kenyataannya orang percaya masih sering berada pada konsep-konsep yang salah terhadap doa, mencampur adukkan nilai-nilai kebenaran firman Allah dengan intelektual sendiri, pemahaman-pemahaman dunia dan belum memiliki pemaham firman Tuhan secara benar. GKSBS Bengkulu Selatan harus kembali pada poros yang benar, menempatkan firman Allah di atas segalanya.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif-fenomenologi karena permasalahan yang terjadi berkaitan dengan masalah-masalah sosial dan fenomena.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa konsep doa John Calvin dapat menjadi dasar bagi jemaat GKSBS Bengkulu Selatan untuk memiliki konsep doa yang benar, sehingga jemaat GKSBS Bengkulu Selatan tidak salah memahami konsep doa. konsep doa John Calvin antara lain, Roh Kudus sebagai penolong dalam Doa, Doa merupakan penghubung antara manusia dengan Tuhan, Doa adalah alat untuk pemeliharaan Tuhan, Doa melatih orang percaya untuk bersyukur kepada Allah, Doa membimbing manusia untuk merenungkan kebaikan Allah, Melalui doa Allah memberikan sukacita yang besar.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa jemaat GKSBS belum memahami konsep doa. jemaat GKSBS masih memahami doa hanya sebagai alat untuk meminta berkata secara materi kepada Tuhan, jemaat memahami doa hanya sebagai tempat meminta penyembuhan, jemaat memahami doa hanya sebagai hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang percaya, jemaat GKSBS masih memahami doa hanya sekedar pengalaman. Oleh karena itu, peneliti dapat simpulkan bahwa jemaat GKSBS Bengkulu Selatan tidak memahami konsep doa. Kesimpulannya, konsep doa menurut pandangan John Calvin dapat menjawab problematika yang di alami oleh jemaat GKSBS Bengkulu Selatan.
Demikian hasil penelitian yang peneliti kemukakan dalam sepanjang penulisan karya ilmiah ini.