Abstract :
Gulo, Feniyanus, NIM 16.1391, Prinsip pelayanan gembala yang baik menurut Yohanes 10:1-18, dan implementasinya bagi para gembala GPIN Wilayah Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Skripsi: Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer. Pembimbing I : Dr. Marlon Butar-butar, Pembimbing II: Drs. Rustam Siagian, M. Th.
Kata kunci: Gembala, Yohanes 10:1-18, Gereja, Protestan, Injili, Nusantara, (GPIN).
Prinsip pelayanan gembala yang baik yang tertera dalam Injil Yohanes 10:1-18 sangat perlu dimiliki oleh seorang gembala, karena prinsip pelayanan gembala yang baik yang tertera dalam Injil Yohanes 10:1-18 itu Yesus sendiri pabrik figurnya.
Seorang gembala yang memahami prinsip pelayanan gembala yang baik menurut Yohanes 10:1-18 akan melayani dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam pelayanan penggembalaan tidaklah mudah, karena dalam penggembalaan pasti menghadapi banyak tantangan, terutama di dunia yang modern pada masa kini, baik dari dalam maupun dari luar gereja yang siap menghadang dan menggagalkan panggilan seorang gembala jemaat. Karena itu, seorang gembala harus menyadari perlunya menerapkan prinsip pelayanan gembala yang baik menurut Yohanes 10:1-18 dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Prinsip-prinsip itu adalah prinsip-prinsip yang Alkitabiah atau bersumber dari firman Allah. Penelitian ini bertujuan menggali prinsip-prinsip penggembalaan berdasarkan pengajaran Yesus dalam Injil Yohanes 10:1-18 dan implementasinya bagi para gembala GPIN Wilayah Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode hermeneutik Alkitab. Jadi berdasarkan pengajaran Yesus dalam Yohanes 10:1-18, dapat diambil beberapa prinsip pelayanan gembala yang baik untuk dapat diimplementasikan pada pelayanan penggembalaan. Beberapa prinsip itu adalah Hidup sesui aturan Tuhan, melayani dengan totalitas dan pengabdian diri, menjadi pembawa damai, menjadi teladan dalam melakukan firman Tuhan, menuntun kejalan yang benar, rela berkorban, memiliki relasi yang intim terhadap jemaat dan memperhatikan kehidupan orang lain.