DETAIL DOCUMENT
Pentingnya Keikutsertaan Kaum Muda Dalam Penginjilan Sebagai Upaya Pengembangan Gereja Protestan Injili Nusantara (GPIN) Bukit Asam, Kabupaten Muara Enim-Sumatera Selatan
Total View This Week0
Institusion
STT Ebenhaezer Tanjung Enim
Author
Telaumbanua, Kristiani
Subject
BS The Bible 
Datestamp
2021-04-15 03:45:17 
Abstract :
Telaumbanua, Kristianni, NIM 13.1278. Pentingnya Keikutsertaan Kaum Muda Dalam Penginjilan Sebagai Upaya Pengembangan Gereja Protestan Injili Nusantara (GPIN) Bukit Asam, Kabupaten Muara Enim-Sumatera Selatan Dosen Pembimbing I: Aris Elisa Tembay, M. Th., Dosen Pembimbing II: Kristina Herawati, M. A., M. Th., Kata Kunci: Keikutsertaan kaum muda, penginjilan GPIN Bukit Asam Yang menjadi latar belakang masalah adalah bahwa ternyata pemuda-pemudi di GPIN Bukit Asam tidak ikut dalam penginjilan. Defenisi penginjilan atau evangelism berasal dari kata dalam bahasa Yunani ?euangelion? yang berarti ?good news? atau kabar baik yang dimaksud kabar baik adalah the gospel, yang berisi berita pengudusan bagi orang berdosa. Kabar baik adalah anugerah yang dapat di peroleh melalui Yesus, dan dengan iman kepada-Nya orang berdosa mendapat hidup yang kekal. Setelah peneliti melakukan penelitian di GPIN Bukit Asam, bahwa ternyata masih belum terlibat dalam penginjilan dikarenakan pemuda-pemudi merasa takut, untuk menyampaikan kabar baik tersebut, lingkungan, belum mendapatkan cara-cara penginjilan dan juga pemahaman Alkitab yang masih dangkal. Pengaruh dari masalah ini, karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Tentunya, Tuhan memberikan kepada setiap orang percaya adalah Roh keberanian. Ia menginginkan supaya semua manusia mendapatkan keselamatan, menerima Dia sebagai Jurus Selamat. Maka dari itu, Nama Yesus di muliakan di bumi serta orang berdosa mengenal Sang Jurus selamat yang kekal. Penginjilan ini tugas yang mulia yang Allah berikan kepada setiap orang percaya. Agar pemuda-pemudi GPIN B. A. Tanjung Enim dapat memberitakan kabar baik atau kabar keselamatan, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-theologis. Alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena, sifat datanya natural dan apa adanya. Kemudian menggunakan pendekatan metode deskriptif agar dapat menggambar masalah yang diteliti secara sistematis. Penulis juga menggunakan metode theologis agar dapat menjelaskan secara Alkitabiah dari masalah yang didapat. Dengan demikian, pemuda-pemudi GPIN Bukit Asam Tanjung Enim dapat melibatkan diri dalam penginjilan berdasarkan kehendak Yesus Kristus sesuai firman-Nya, supaya gereja mengalami perkembangan di dalam Yesus Kristus 

Institution Info

STT Ebenhaezer Tanjung Enim