Abstract :
Menurut laporan WHO, jumlah penderita Diabetes Milletus di Indonesia pada
tahun 1987 kurang lebih 30 juta. Menyusul kemudian, laporan WHO November
1993, ternyata jumlah penderita Diabetes Milletus di dunia meningkat tajam
menjadi 100 juta lebih dengan prevalensi sebesar 6%. Laporan terakhir oleh
McCarty et al., 1994: jumlah penderita Diaberes Milletus tahun 1994 di dunia
110,4 juta, tahun 2000 meningkat kurang lebih 1,5 kali lipat menjadi kurang lebih
175,4 juta, tahun 2010 meningkat kurang lebih 2 kali lipat menjadi kurang lebih
239,3 juta, dan hingga tahun 2020 diperkirakan menjadi 300 juta. Sehingga dari
kasus tersebut diperlukan suatu sistem yang mempunyai kemampuan seperti
seorang pakar, yang mana didalam sistem ini berisi pengetahuan keahlian seorang
pakar medis maupun ahli akupuntur yang dapat mengetahui secara pasti mengenai
penyakit diabetes milletus dan gejala-gejalanya. Oleh karena itu Sistem pakar
tersebut akan diterapkan untuk menyelesaikan masalah berupa tingkat akurasi
hasil diagnosa baik dari segi medis kedokteran maupun akupuntur terhadap
penyakit diabetes milletus. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan
metode Certainty Factor pada sistem diagnosa jenis penyakit Diabetes Mellitus.
Metode ini sangat cocok untuk sistem pakar yang mendiagnosis sesuatu yang
belum pasti. Dengan harapan dari hasil penelitian ini mampu melakukan diagnosa
penyakit yang diderita oleh pasien dengan cara mengajukan gejala-gejala penyakit
pada saat pemeriksaan. Berdasarkan gejala-gejala yang dipilih tersebut, sistem ini
akan memberikan hasil diagnosis kemudian saran pencegahannya dan daftar
gejala yang lebih spesifik.