Abstract :
Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang terpadu, terintegrasi dan semakin mudah menuntut sistem proteksi perangkat yang handal. Perangkat-perangkat telekomunikasi yang terintegrasi tersebut sangat rentan terhadap perubahan suhu (cuaca) dan perubahan arus listrik dari internal atau external, karena seluruh perangkat mempunyai batasan dalam pemakaian arus listrik (ampere) dan beda potensial (tegangan).Sambaran petir di indonesia merupakan sambaran yang terbanyak di dunia dan besaran arus Petir menyebabkan Gangguan perangkat yang bersifat sewaktu-waktu yang sulit diprediksi. Petir merupakan listrik alam yang sangat besar tegangannya. Sambaran petir yang besar sangat menggangu sistem catuan telekomunikasi dan perangkat telekomunikasi. Petir atau listrik alam mengalir melalui instalasi sistem catuan, sistem catuan ada yang Alternating Current dan Direct Current.Tujuan dari dari penelitian ini adalah menganalisa kehandalan dari sistem proteksi perangkat telekomunikasi yang menggunakan Arrester karena perangkat telekomunikasi sangat rentan terhadap gangguan petir. Perangkat telekomunikasi sangat banyak diantaranya rectifier, transmisi, multimedia, dill.Perangkat telekomunikasi yang tidak menggunakan arrester sangat rentan terhadap gangguan petir. Hal ini terjadi pada perangkat multimedia dan transmisi, kemudian perangkat tersebut di pasang arrester sehingga gangguan tidak terjadi lagi. Arrester yang paling banyak digunakan pada perangkat telekomunikasi di STO Tangerang adalah Arrester tanpa celah udara (MOV).