Abstract :
Amalgam merupakan salah satu bahan tumpat alloy yang masih dipakai hingga saat ini pada dunia kedokteran gigi karena memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan bahan tumpat seperti SIK ataupun komposit dan juga memiliki daya tahan kunyah yang lebih baik. Namun adanya tambalan amalgam pada gigi bukan berarti gigi memiliki pertahanan terhadap berbagai kuman dan jamur dalam rongga mulut sehingga tidak perlu dilakukan perawatan. Sebaliknya gigi yang telah ditumpat amalgam perlu dijaga kebersihannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh kuman dalam rongga mulut terhadap zona hambatan amalgam. Pada penelitian ini dipakai 10 buah sampel amalgam, 4 buah sampel amalgam yang diberi perlakuan dengan dikocok dan direndam selama satu hari pada perbenihan Staphylococcus aureus, 4 buah sampel amalgam pada perbenihan Candida Albicans, dan 2 buah sampel amalgam pada perbenihan murni, setelah itu amalgam dikeluarkan dan dicuci kemudian ditanam pada perbenihan agar dan diamati hasilnya. Dari hasil penelitian maka diperoleh, amalgam yang dijadikan sebagai kontrol menunjukkan terbentuknya zona hambatan sedangkan amalgam yang diberi perlakuan (dikocok dan direndam) pada perbenihan S.aureus dan Calbicans tidak menunjukkan terbentuknya zona hambatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh jamur dan kuman rongga mulut terhadap zona hambatan amalgam.