Abstract :
Penentuan reservoir X dengan memiliki 73 sumur dengan total sumur penghasil 24 sumur sumur injeksi 6 sumur sumur kering 4 sumur dan sumur yang ditutup 39 sumur Dari 73 sumur akan dihitung nilai saturasi pada 8 sumur yang dinilai sudah mempresentasikan dari beberapa sumur lainnya Sumursumur tersebut antara lain RF1 RF2 RF3 RF4 RF5 RF6 RF7RF8 dan reservoir yang dipilih pada lapangan X adalah reservoir A dan reservoir B Reservoir tersebut dipilih berdasarkan remaining reserve yang dinilai masih besar Cara perhitungan saturasi reservoir A dan reservoir B dilakukan dengan menentukan beberapa parameter seperti Vshale Rt Rw dan porositas dimana hasil Vshale ratarata struktur A pada RF1 sebesar 6762 RF2 sebesar 3439 RF3 sebesar 4536 RF4 sebesar 3590 RF5 sebesar 3654 RF6 sebesar 6576 RF7 sebesar 5201 dan RF8 sebesar 3535 Pada struktur B memiliki nilai volume shale ratarata sebesar RF1 sebesar 5367 RF2 sebesar 2636 RF3 sebesar 4736 RF4 sebesar 1606 RF5 sebesar 2056 RF6 sebesar 4146 RF7 sebesar 4037 dan RF8 sebesar 2685 penilaian true resistivity Rt dimana cara perhitungannya adalah dengan melihat grafik ILD pada track 2 triple combo log penentuan resistivitas air formasi Rw Penentuan resistivitas air formasi pada tiaptiap sumur menggunakan metode picket plot dimana hasil Rw pada lapisan A sebesar 08 ohmm dan lapisan B sebesar 154 ohmm dan porositas efektif pada tiap sumur di zona yang dianalisis dengan melihat Isoporosity map didapatkan nilai porositas efektif lapisan A memiliki nilai ratarata porositas adalah 161658 dan Peta porositas efektif lapisan B memiliki nilai rata rata porositas adalah 273521 Setelah parameterparameter tersebut didapatkan maka penentuan saturasi air bisa dihitung dengan metode formula Archie Indonesia dan Simandoux Kemudian didapatkan hasil ratarata saturasi air dengan metode archie lapisan A sebesar 8057 dan lapisan B sebesar 5503 Perhitungan saturasi air ratarata dengan menggunakan metode Indonesia didapatkan hasil lapisan A sebesar 343627 dan lapisan B sebesar 28236 Perhitungan saturasi air ratarata dengan menggunakan metode Simandoux didapatkan hasil lapisan A sebesar 220805 dan lapisan B sebesar 8255 dan ditentukan metode mana yang dipilih untuk reservoir A dan reservoir B Cadangan reservoir A dan B dihitung berdasarkan metode volumetrik dengan volume bulk reservoir A sebesar 2333369 Acre ft dan volume bulk reservoir B sebesar 3785449 Acre ft saturasi air reservoir menggunakan metode Indonesia pada reservoir A sebesar 343627 dan saturasi air reservoir B sebesar 28236 faktor volume formasi minyak awal Boi sebesar 10531 BBLSTB adalah sebesar 131211 MMSTB pada reservoir A dan 402064 MMSTB pada reservoir B