Abstract :
Operasi pemboran pada suatu sumur bertujuan untuk memperoleh minyak dan gas agar bias mengalir dari bawah permukaan ke permukaan Terdapat tiga jenis pemboran yaitu pemboran vertikal berarah dan horisontal Pemboran ditujukan untuk mencapai kedalaman yang diinginkan yang telah dikalkukasikan bahwa minyak dan gas berada pada kedalaman tersebut Tujuan dari operasi pemboran adalah menyiapkan lubang sumur yang akan menjadi saluran minyak dan gas untuk mengalir Proses pemboran harus dilakukan secara ekonomis namun pada kenyataannya operasi pemboran tidak selalu berjalan sesuai yang direncanakan tanpa adanya hambatan Ketika rangkaian pipa pemboran tidak dapat ditarik ke atas diturunkan ke bawah atau diputar rangkaian pipa diinterpretasikan telah terjepit Berdasarkan studi literatur pipa terjepit dapat terjadi karena jepitan diferensial dan mekanisPemboran Sumur X direncanakan agar dapat mencapai ke kedalaman yang diinginkan secara aman dan ekonomis untuk memperoleh minyak dan gas Pemboran diharapkan tidak menjumpai masalah namun ada hal merugikan yang terjadi selama proses pemboran Sumur X Kerugian ini terdiri dari kehilangan alat pemboran dan waktu operasional yang produktifPemboran pada Sumur X terletak pada Barat Laut Jawa diharapkan dapat berlangsung tanpa masalah sehingga produksi minyak dan gas dapat berlangsung secara efektif dan efisien Saat lubang 8½ dibor terdapat masalah hilangnya sirkulasi dan terjepitnya pipa Penulis akan menganalisa penyebab pipa terjepit untuk mengetahui apa penyebab dari masalah tersebut dan apa saja yang dipengaruhi karena masalah pipa terjepit tersebut Parameter yang akan ditinjau lebih dalam adalah penggunaan semen plug zat perendam yang digunakan peralatan pemboran yang tertinggal waktu ekonomis fishing dan biaya kerugianBerdasarkan analisa yang dilakukan pipa terjepit disebabkan oleh jepitan mekanis karena mengerasnya semen Kehilangan sirkulasi terjadi ketika operasi pemboran sehingga digunakan semen plug untuk menangani masalah kehilangan sirkulasi karena LCM tidak cukup Semen plug yang ketiga dipompakan kemudian rangkaian pipa dicabut namun pada kedalaman 6197 feet rangkaian tidak bisa dilanjutkan untuk dicabut 20 barrel sebelum menyelesaikan pemompaan ada kenaikan tekanan dan torsi lalu rangkaian pipa tidak bisa dicabut kembali Pemompaan lumpur penarikan rangkaian pemompaan fluida perendam maupun jarring ke atas dan ke bawah gagal untuk melepas jepitan pipa Jar tidak dapat bekerja karena jar telah tertimbun oleh semen yang sudah mengeras Posisi jar berada di kedalaman 58271 feet dan ketinggian puncak semen berada pada kedalaman 5036 feet Berdasarkan hasil free point indication kedalaman pipa yang bebas berada pada kedalaman 49522 feet dan ketinggian puncak desco fluida perendam berada pada 43308 feet Hal ini menunjukan bahwa fluida perendam telah mencapai titik kedalaman pipa terjepit namun tidak sukses dalam melepaskan jepitan tersebutMetode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah jepitan pipa adalah melakukan sidetrack karena jepitan sudah tidak bisa dilepas Pipa dipotong dan dipasangkan whipstock untuk membuat sudut baru agar pemboran bisa dimulai kembali Rangkaian pemboran yang tertinggal di dalam lubang bor terdiri dari alat yang mahal seperti MWD LWD dan RSS Dimana alat tersebut tidak bisa diangkat ke permukaan karena sulitnya melepaskan jepitan Terjepitnya pipa terjadi pada 4 November dan sidetrack dilakukan pada 12 November agar tidak melewati batas waktu ekonomis fishing yaitu 8 hari Masalah terjepitnya pipa pada Sumur X menyebabkan waktu dan biaya operasional yang bertambah besar ditambah dengan alat yang tertinggal didalam lubang sumur Biaya kerugian total mencapai hampir 69 Juta USD