Abstract :
Peningkatan dampak kerusakan pada lingkungan dari pembuatan bahan bangunan seperti semen Portland menjadikan dorongan besar pada beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan pemanfaatan limbah Maka dibutuhkan bahan pengikat yang menggantikan semen Beton Geopolimer merupakan beton yang 100 menggantikan semen dengan limbah yang berasal dari pembakaran batu bara PLTU yaitu fly ash Natrium hidroksida dan natrium silikat sebagai alkali yang digunakan untuk pembuatan beton geopolimer Konsentrasi molaritas natrium hidroksida yang dipakai yaitu 10M Perbandingan alkali natrium hidroksida dengan natrium silikat adalah 115 Pada penelitian ini zat additive yang digunakan merupakan tipe retarder Plastiment HE P121R dari PT Sika Indonesia sebanyak 0 1 15 dan 2 dari berat fly ash Pengujian workability beton meliputi waktu ikatan beton dan nilai slump pada keadaan beton segar Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur beton 3 hari 7 hari 14 hari dan 28 hari Hasil yang didapat dengan menggunakan fly ash Tipe C pada penelitian ini dapat dilihat bahwa penambahan zat additive retarder Sika Plastiment HE P12R dapat meningkatkan waktu ikat beton geopolimer untuk fly ash tipe C Namun persentase retarder yang berlebihan mengakibatkan penurunan pada nilai kuat tekan beton geopolimer untuk fly ash tipe C Kuat tekan beton geopolimer maksimum tercapai pada penambahan retarder 1 dari berat fly ash