Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan Perizinan (Studi pada Kantor Pelayanan Perizinan Kota Kediri)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Haida, AchmadNur
Subject
351 Public administration
Datestamp
2021-10-18 03:38:17
Abstract :
Penelitian ini dilakukan atas dasar keluhan masyarakat umun dan kalangan dunia usaha mengenai proses pelayanan perizinan oleh pemerintah daerah yang terkesan berbelit-belit, tidak transparan dan perlu biaya ekstra. Masyarakat sering bolak-balik dari satu kantor ke kantor lainnya hanya untuk mengurus suatu perizinan. Ketidak jelasan prosedur, biaya dan waktu pemrosesan suatu izin yang tidak pasti selesainya yang menyebabkan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih tinggi. Melihat permasalahan tersebut perlu adanya upaya dari pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan publik terutama dalam hal pelayanan perizinan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan, upaya dan faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kantor Pelayanan Perizinan Kota Kediri. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan metode pencatatan atas pengamatan fakta yang ada di lapangan. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder; teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi; instrumen penelitian yang digunakan yaitu interview guides, field notes dan human instrumen ; teknik analisis data meliputi reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPP Kota Kediri sebelum menerapkan pelayanan satu pintu dalam memberikan pelayanan selalu berbelit-belit, tidak ada kejelasan biaya dan lain-lain, lalu adanya perubahan menjadi pelayanan satu pintu KPP Kota Kediri melakukan reformasi adminstrasi dengan menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi acuan ketika pegawai KPP Kota Kediri memberikan pelayanan kepada masyarakat, adanya peningkatan sarana dan prasarana antara lain seperti ruang tunggu yang nyaman, kendaraan roda empat yang digunakan untuk pelayanan izin keliling dan komputerisasi pada seluruh sistem pelayanan dan upaya yang terakhir yaitu dengan melakukan pembinaan sumber daya manusia dengan mengadakan pelatihan dan kursus komputer, bahasa inggris dan kepribadian untuk seluruh pegawai KPP Kota Kediri. Setelah melakukan reformasi administrasi pelaksanaan model pelayanan terpadu satu pintu pada Kantor Pelayanan Perizinan Kota Kediri sudah cukup baik jika dilihat dari persyaratan yang dibutuhkan ketika masyarakat akan mengurus suatu perizinan, sudah tidak berbelit-belit, biaya yang dikeluarkan lebih transparan, waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan relatif lebih singkat. Faktor pendukung dari pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu bisa dikatakan mengikuti perkembangan zaman yang ada, mulai dari terbitnya peraturan dan sistem yang diberlakukan di KPP Kota Kediri dan faktor penghambat tidak terlalu banyak dan masih bisa diupayakan untuk diminimalisir. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa upaya KPP Kota Kediri untuk meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dengan model pelayanan terpadu satu pintu sudah cukup baik, meskipun ada beberapa faktor penghambat yang menjadi kendala dari pelaksanaan pelayanan perizinan, tetapi kendala tersebut masih bisa diminimalisir oleh seluruh pegawai KPP Kota Kediri. Untuk meminimalisasi faktor penghambat, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh KPP Kota Kediri, antara lain: (1) peningkatan sarana dan prasarana secara berkesinambungan; (2) adanya daftar biaya yang ditulis di papan yang dipasang di ruang tunggu Kantor Pelayanan Perizinan (KPP) Kota Kediri; (3) Pengawasan terhadap efektifitas model pelayanan satu pintu harus terus dipantau secara berkala dan ditingkatkan ke model pelayanan yang lebih efektif dan efisien yaitu satu atap; (4) Meningkatkan koordinasi dengan tim teknis dari dinas-dinas terkait; dan (5) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggunakan baner ataupun pamflet yang dipasang di setiap sudut Kota Kediri.
Penelitian ini dilakukan atas dasar keluhan masyarakat umun dan kalangan dunia usaha mengenai proses pelayanan perizinan oleh pemerintah daerah yang terkesan berbelit-belit, tidak transparan dan perlu biaya ekstra. Masyarakat sering bolak-balik dari satu kantor ke kantor lainnya hanya untuk mengurus suatu perizinan. Ketidak jelasan prosedur, biaya dan waktu pemrosesan suatu izin yang tidak pasti selesainya yang menyebabkan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih tinggi. Melihat permasalahan tersebut perlu adanya upaya dari pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan publik terutama dalam hal pelayanan perizinan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan, upaya dan faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kantor Pelayanan Perizinan Kota Kediri. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan metode pencatatan atas pengamatan fakta yang ada di lapangan. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder; teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi; instrumen penelitian yang digunakan yaitu interview guides, field notes dan human instrumen ; teknik analisis data meliputi reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPP Kota Kediri sebelum menerapkan pelayanan satu pintu dalam memberikan pelayanan selalu berbelit-belit, tidak ada kejelasan biaya dan lain-lain, lalu adanya perubahan menjadi pelayanan satu pintu KPP Kota Kediri melakukan reformasi adminstrasi dengan menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi acuan ketika pegawai KPP Kota Kediri memberikan pelayanan kepada masyarakat, adanya peningkatan sarana dan prasarana antara lain seperti ruang tunggu yang nyaman, kendaraan roda empat yang digunakan untuk pelayanan izin keliling dan komputerisasi pada seluruh sistem pelayanan dan upaya yang terakhir yaitu dengan melakukan pembinaan sumber daya manusia dengan mengadakan pelatihan dan kursus komputer, bahasa inggris dan kepribadian untuk seluruh pegawai KPP Kota Kediri. Setelah melakukan reformasi administrasi pelaksanaan model pelayanan terpadu satu pintu pada Kantor Pelayanan Perizinan Kota Kediri sudah cukup baik jika dilihat dari persyaratan yang dibutuhkan ketika masyarakat akan mengurus suatu perizinan, sudah tidak berbelit-belit, biaya yang dikeluarkan lebih transparan, waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan relatif lebih singkat. Faktor pendukung dari pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu bisa dikatakan mengikuti perkembangan zaman yang ada, mulai dari terbitnya peraturan dan sistem yang diberlakukan di KPP Kota Kediri dan faktor penghambat tidak terlalu banyak dan masih bisa diupayakan untuk diminimalisir. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa upaya KPP Kota Kediri untuk meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dengan model pelayanan terpadu satu pintu sudah cukup baik, meskipun ada beberapa faktor penghambat yang menjadi kendala dari pelaksanaan pelayanan perizinan, tetapi kendala tersebut masih bisa diminimalisir oleh seluruh pegawai KPP Kota Kediri. Untuk meminimalisasi faktor penghambat, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh KPP Kota Kediri, antara lain: (1) peningkatan sarana dan prasarana secara berkesinambungan; (2) adanya daftar biaya yang ditulis di papan yang dipasang di ruang tunggu Kantor Pelayanan Perizinan (KPP) Kota Kediri; (3) Pengawasan terhadap efektifitas model pelayanan satu pintu harus terus dipantau secara berkala dan ditingkatkan ke model pelayanan yang lebih efektif dan efisien yaitu satu atap; (4) Meningkatkan koordinasi dengan tim teknis dari dinas-dinas terkait; dan (5) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggunakan baner ataupun pamflet yang dipasang di setiap sudut Kota Kediri.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
