Analisis Framing Pada Tayangan Feature Di Televisi (Studi Pada Tayangan Wisata Alam Jejak Petualang Di Trans7)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Febianti, RiezaSidrafil
Subject
302.2 Communication
Datestamp
2021-10-19 03:24:39
Abstract :
Setiap media massa memiliki bingkai atau frame yang digunakan dalam memberitakan suatu peristiwa. Frame ini tergantung pada kepentingan media yang akhirnya memperlihatkan konstruksi media atas realitas. Salah satunya pembingkaian tayangan wisata alam yang dikemas oleh Jejak Petualang di Trans7 yang memiliki isi pesan dan pengemasan yang berbeda dengan tayangan lainnya. Perbedaan isi pesan dan cara pengemasan dari setiap tayangan yang berbeda mungkin saja memiliki maksud dan tujuan masing – masing. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis pembingkaian oleh media atau framing pada tayangan feature wisata alam oleh Jejak Petualang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing. Fokus penelitian ini adalah analisis framing pada tayangan Jejak petualang sebanyak 6 tayangan dan 18 episode gagasan berbeda didalamnya. Teknik analisis data berdasarkan pada analisis framing milik Gamson dan Mondigliani yang memiliki 8 elemen yaitu, Methapors, Catchphrases, Depiction, Exemplaar, Root, Appeals to Principle, Consequence, dan Visual Images. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi Jejak Petualang terhadap wisata alam adalah menyeluruh terhadap kekayaan Nusantara, sehingga pengemasannya adalah tayangan yang berisi informasi – informasi mengenai alam, budaya, masyarakat, dan juga flora fauna Indonesia. Tayangan disajikan dalam bentuk suatu perjalanan kesuatu tempat dengan tujuan mengeksplor daerah tersebut. Jejak Petualang juga tidak berusaha mengajak khalayak untuk ikut dalam menjaga dan melestarikan lingkungan juga kekayaan nusantara, dan Jejak Petualang tidak bersifat komersil terhadap objek di setiap episodenya.
Setiap media massa memiliki bingkai atau frame yang digunakan dalam memberitakan suatu peristiwa. Frame ini tergantung pada kepentingan media yang akhirnya memperlihatkan konstruksi media atas realitas. Salah satunya pembingkaian tayangan wisata alam yang dikemas oleh Jejak Petualang di Trans7 yang memiliki isi pesan dan pengemasan yang berbeda dengan tayangan lainnya. Perbedaan isi pesan dan cara pengemasan dari setiap tayangan yang berbeda mungkin saja memiliki maksud dan tujuan masing – masing. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis pembingkaian oleh media atau framing pada tayangan feature wisata alam oleh Jejak Petualang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing. Fokus penelitian ini adalah analisis framing pada tayangan Jejak petualang sebanyak 6 tayangan dan 18 episode gagasan berbeda didalamnya. Teknik analisis data berdasarkan pada analisis framing milik Gamson dan Mondigliani yang memiliki 8 elemen yaitu, Methapors, Catchphrases, Depiction, Exemplaar, Root, Appeals to Principle, Consequence, dan Visual Images. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi Jejak Petualang terhadap wisata alam adalah menyeluruh terhadap kekayaan Nusantara, sehingga pengemasannya adalah tayangan yang berisi informasi – informasi mengenai alam, budaya, masyarakat, dan juga flora fauna Indonesia. Tayangan disajikan dalam bentuk suatu perjalanan kesuatu tempat dengan tujuan mengeksplor daerah tersebut. Jejak Petualang juga tidak berusaha mengajak khalayak untuk ikut dalam menjaga dan melestarikan lingkungan juga kekayaan nusantara, dan Jejak Petualang tidak bersifat komersil terhadap objek di setiap episodenya.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
