DETAIL DOCUMENT
Hegemoni Turki atas Suriah dan Irak terhadap Penggunaan Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Efrat.
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Masela, GraceFN
Subject
327 International relations 
Datestamp
2012-03-12 11:20:56 
Abstract :
Sungai Efrat adalah sungai yang digunakan bersama oleh tiga negara yaitu Turki, Suriah dan Irak. Tiap negara saling berkompetisi untuk memberdayakan air Sungai Efrat dalam rangka memenuhi kebutuhan nasional. Oleh karena itu, akses terhadap sumber daya air Sungai Efrat kemudian menjadi faktor penyebab konflik air antara ketiga negara tepian. Turki merupakan negara hulu di DAS Efrat dengan akses yang lebih besar terhadap air Sungai Efrat apabila dibandingkan negara-negara tepian lainnya. Akses tersebut menunjukkan bahwa Turki memiliki kontrol yang lebih besar terhadap aliran Sungai Efrat. Akses Turki yang besar menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini berusaha memberikan jawaban mengenai faktor yang menyebabkan Turki memiliki akses yang lebih besar yaitu melalui penerapan Teori Hidro-hegemoni dalam kasus ini. Teori ini menunjukkan di DAS Efrat terjadi asimetri kekuatan antara Turki dan kedua negara tepian lainnya yang berpengaruh terhadap kontrol air Sungai Efrat. Turki memiliki keunggulan baik dari sisi posisi geografis, kekuatan dan potensi eksploitasi sehingga mendukung Turki menjadi hidro-hegemon di DAS Efrat. Dalam hubungan dengan negara tepian lainnya, Turki menggunakan bentuk hegemoni negatif berupa dominasi penggunaan air melalui proyek hidrolik Southeastern Anatolia Project atau GAP ( Goneydogu Anadolu Projesi ) sehingga aksesnya terhadap air Sungai Efrat lebih besar dibandingkan Irak dan Suriah. Dalam rangka mencapai kontrol yang terkonsolidasi atau akses yang lebih besar maka Turki menjalankan strategi pencaplokan air dan strategi pencegahan. Strategi-strategi tersebut dilaksanakan melalui serangkaian taktik-taktik pengontrolan air. Selain potensi eksploitasi, kontrol terkonsolidasi Turki terhadap air Sungai Efrat juga didukung oleh kekuatan yang besar dan posisi geografis sebagai penyedia air. Pada saat yang sama ketika Turki memperoleh keuntungan akibat kontrol terkonsolidasi yang dimiliki dalam memenuhi kebutuhan air dalam negeri, Suriah dan Irak mengalami kelangkaan air akibat kontrol terkonsolidasi Turki. Kondisi ini menyebabkan terjadi konflik air antara Suriah, Irak dan Tur ki.  

Institution Info

Universitas Brawijaya