Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Yuniventus, Mellyanto
Prof. Dr. Ir. As’ad Munawir, M.T.
Dr. Ir. Harimurti, MT.
Subject
624 Civil engineering
Datestamp
2022-08-12 02:45:59
Abstract :
Peristiwa bencana longsor di indonesia cukup sering terjadi karena indonesia
merupakan negara yang banyak memiliki daerah-daerah perbukitan, gunung dan lereng. Dari
bencana longsor tersebut, maka diperlukan metode untuk meningkatkan stabilitas lereng.
Metode-metode pada penelitian sebelumnya telah dicoba menggunakan perkuatan 1 baris
tiang dari penelitian tersebut masih belum memberi nilai keamanan yang cukup signifikan.
Maka pada penelitian ini dicoba menggunakan perkuatan 2 baris tiang lereng tanah pasir.
Pada penelitian pemodelan fisik lereng tanah pasir dengan Rc 88%, tiang/pile bahan
alumunium, pada baris ke -1 jarak antar tiang 10 cm dengan diameter tiang 3,2 cm, dan pada
baris ke -2 jarak antar tiang 5 x diameter (d) dengan variasi diameter 3,2; 2,5; 2; 1,5 cm.
Penelitian ini menggunakan pemodelan fisik lereng pada box ukuran 1,5 x 1 x 1 meter,
dengan 7 lapisan tiap lapis 10cm, pada setiap lapisnya digilas dengan silinder beton sebanyak
15x, dengan sudut kemiringan lereng 50o setelah pemodelan siap akan dilakukan pengujian
beban yang terletak pada bagian atas lereng. Pengukuran penurunan saat uji pembebanan
menggunakan dial gauge. Pengamatan direkap setiap adanya penambahan beban 40 kg
sampai model lereng longsor atau beban tidak dapat bertambah lagi. Kemudian besar nilai
angka keamanan didapatkan dari metode FEM dengan 2 dan 3 dimensi.
Pada penelitian ini menunjukkan dengan adanya variasi diameter tiang pada baris
kedua dan jarak antar tiang baris kedua 5 x diameter (d) memberikan hasil bahwa nilai
angka keamanan akan meningkat dan peningkatan sebanding dengan diameter tiang yang
digunakan. Dengan meningkatnya nilai angka keamanan maka meningkat juga nilai daya
dukung tanah. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dengan penggunaan 2 baris tiang
dengan jarak antar tiang baris kedua 5 x diameter (d) dapat meningkatkan angka keamanan
sebanyak 7,63% dan 29,68% terhadap model lereng tanpa perkuatan. Dengan nilai daya
dukung (qu) juga mengalami peningkatan sebanyak 158,08% terhadap model lereng tanpa
perkuatan. Dilihat dari hasil penelitian peningkatan terbesar didapatkan ketika
menggunakan variasi diameter 3,2 cm, sehingga diameter yang mampu menahan longsor
secara optimal saat menggunakan diameter 3,2 cm.