Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Salsabila., Dianah
Prof. Dr. Ir. Nur Hidayat,, MP.
Suprayogi,, STP, MP, Ph.D.
Subject
Datestamp
2024-03-05 06:27:48
Abstract :
Permintaan protein hidrolisat global diperkirakan meningkat menjadi 160 kilo
ton pada tahun 2024 dengan nilai ekonomi sebesar 800 juta dollar amerika. Akan
tetapi bahan baku utama yang digunakan dalam produksi hidrolisat masih
didominasi oleh berbagai jenis sumber protein hewani dan sumber nabati,
sehingga dapat berpotensi menimbulkan persaingan sumber daya. Salah satu
bahan baku alternatif yang dapat digunakan untuk pembuatan hidrolisat protein
adalah cacing tanah Eudrilus eugeniae. Hal ini dikarenakan cacing tanah Eudrilus
eugeniae merupakan sumber protein dan antioksidan alami dengan
kertersediaannya yang melimpah. Sifat antioksidan dari ekstrak cacing tanah
dapat disebabkan oleh senyawa fenolik yang berperan penting dalam menetralisir
radikal bebas. Antioksidan yang terdapat pada cacing tanah sangat diminati
sebagai zat pelindung untuk membantu tubuh manusia dalam mengurangi
kerusakan oksidatif tanpa menimbulkan efek samping. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi proses hidrolisis protein secara enzimatis yaitu konsentrasi bahan
baku, konsentrasi enzim dan jenis pelarut yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi cacing tanah dan konsentrasi enzim papain
terhadap rendemen, protein terlarut, total fenol, dan aktivitas antioksidan.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada penelitian ini disusun mengunakan dua
faktor yaitu konsentrasi cacing tanah (20% (b/v), 30% (b/v) dan 40% (b/v)) dan
konsentrasi enzim papain (0% (b/v), 8% (b/v), 10% (b/v), 12% (b/v)) dengan 3 kali
ulangan. Pemilihan perlakuan terbaik tahap pertama dilakukan menggunakan
metode Zeleny. Penelitian tahap kedua yaitu membandingkan lima jenis berbeda
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan perbedaan jenis
perlarut yaitu pelarut aquades, metanol, etanol, etil asetat, dan n-heksana
terhadap hasil uji rendemen, protein terlarut, total fenol, dan aktivitas antioksidan
berdasarkan kombinasi perlakuan terbaik yang dihasilkan pada tahap pertama.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi cacing
tanah dan enzim papain berpengaruh signifikan terhadap hasil uji rendemen,
protein terlarut, total fenol dan aktivitas antioksidan. Hasil uji rendemen, protein
terlarut, total fenol, dan aktivitas antioksidan tertinggi masing-masing sebesar
66,26%, 11,47%, 23,07 mg GAE/mL hidrolisat, dan 3301,41 ppm ditunjukkan pada
perlakuan penambahan konsentrasi cacing tanah 40% (b/v) dan konsentrasi enzim
papain 12% (b/v). Hasil penelitian pada tahap kedua menunjukkan perbedaan
pelarut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil uji rendemen, protein
terlarut, total fenol, dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian tahap kedua
menunjukkan bahwa pelarut etanol menghasilkan rendemen, protein terlarut, total
fenol, dan aktivitas antioksidan tertinggi masing-masing sebesar 69,42%, 13,05%,
29,54 mg GAE/mL hidrolisat dan 2421,24 ppm.