DETAIL DOCUMENT
Pengaruh Suhu dan pH Terhadap Pembuatan Bioetanol Dari Fermentasi Kulit Singkong Menggunakan Khamir Kluyveromyces Marxianus UB5
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Rahmadani, Faizah Putri
Suprayogi,, STP, MP, PhD
Prof. Irnia Nurika,, STP, MP, PhD
Subject
 
Datestamp
2024-03-05 06:29:34 
Abstract :
Pemanfaatan bahan bakar fosil yang terus meningkat menyebabkan ketersediaannya yang kian menipis. Salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut ialah memproduksi bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Bioetanol merupakan etanol yang memanfaatkan tanaman sebagai bahan baku utama. Namun untuk menghindari adanya krisis tanaman pangan sebagai bahan baku bioetanol dapat digantikan dengan penggunaan limbah pertanian yang mengandung karbohidrat yang cocok digunakan sebagai bahan pembuatan bioetanol. Salah satu limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan ialah kulit singkong. Pemanfaatan tanaman singkong per tahun dapat mencapai 18,9 juta ton yang menghasilkan 10-20% merupakan kulit singkong. Pemanfaatan kulit singkong saat ini hanya terbatas sebagai pakan ternak saja. Bagian kulit singkong yang dapat dimanfaatkan ialah pada lapisan yang berwarna putih. Limbah kulit singkong didapatkan dari industri pengolahan keripik singkong. Salah satu proses pembuatan bioetanol ialah fermentasi yang merupakan proses yang merubah senyawa organik menjadi beberapa produk contohnya yaitu alkohol. Fermentasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu Suhu dan pH. Faktor suhu dan pH dapat mempengaruhi laju pertumbuhan mikroorganisme yang digunakan dan hasil konsentrasi etanol yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi suhu dan pH yang diberikan dalam proses fermentasi dan menentukan kombinasi terbaik dalam fermentasi kulit singkong dalam pembuatan bioetanol dengan menggunakan Kluyveromyces marxianus UB5. Kombinasi perlakuan suhu sebesar 37oC, 40 oC, 43 oC dan pH sebesar 4,5 5 dan 5,5 menghasilkan perlakuan terbaik pada perlakuan suhu 40 oC dan pH 5 yang menghasilkan kadar etanol sebesar 0,696%. Analisis yang dilakukan berupa total gula, total gula reduksi, kadar etanol, yield etanol, total padatan terlarut dan pH. Pengujian selanjutnya dilanjutkan dengan analisis data menggunakan Two way ANOVA dan uji DMRT untuk mengetahui hasil dua perlakuan tersebut memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak. Hasil pengujian total gula nilai sig interaksi antar faktor yang dihasilkan sebesar 0,013 < 0,05. Pengujian kadar etanol menghasilkan nilai sig interaksi antar faktor sebesar 0,000 < 0,05 dan pengujian yield etanol menghasilkan nilai sig pada interaksi dari kedua faktor yang dihasilkan sebesar 0,029 < 0,05. Penurunan nilai pH setiap perlakuan juga dipengaruhi oleh interaksi antara suhu dan pH yang menghasilkan nilai sig yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05. 
Institution Info

Universitas Brawijaya