DETAIL DOCUMENT
Pengaruh Hari Kelahiran terhadap Orientasi Arah Hadap Pintu Suhunan dalam Proses Berhuni Masyarakat Adat Kasepuhan Gelaralam
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Purba, Zixza Liana
Subject
 
Datestamp
2024-03-05 03:13:35 
Abstract :
Rumah adalah tempat berhuni yang menjadi proses berkelanjutan dan proses berevolusi yang bertujuan bertahan hidup. Rumah tidak berkembang dan merespon terhadap lingkungan, salah satu cara yang muncul dengan sendirinya dan membentuk pola yang dianut. Dalam konteks arsitektural, bentuk rumah tinggal tradisional memiliki wajah budaya masyarakat setempat dan terdapat makna didalamnya. Kasepuhan Gelaralam merupakan kampung adat yang baru dari sebelumnya Kasepuhan Ciptagelar. Kasepuhan Gelaralam masih memegang teguh budaya padi. Perpindahan kampung yang disebut ngalalakon, perpindahan ini terjadi pada awal tahun 2022. Dalam tradisi pembangunan rumah atau suhunan mereka memiliki aturan dengan menggunakan perhitungan berdasarkan hari kelahiran untuk menentukan arah hadap pintu utama. Arah hadap pintu bertujuan untuk mendapatkan keselamatan dan dijauhkan dari musibah bagi penghuni suhunan. Tradisi tersebut yang menjadi aturan dalam proses pembangunan sebuah rumah apakah dapat mempengaruhi proses berhuni masyarakat adat Kasepuhan Gelaralam? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penalaran induktif dan menggunakan strategi etnografi dalam pengumpulan data hingga analisis. Tujuan penelitian ini adalah Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berhuni masyarakat adat Kasepuhan Gelaralam melalui pengaruh hari kelahiran terhadap suhunan dengan strategi etnografi. Hasil dari penelitian ini (1) hitungan hari kelahiran (naptu) adalah aspek yang memberikan dampak dalam pembangunan suhunan yang dipercayai memberikan keselamatan yang dijauhkan dengan musibah; (2) Terhadap suhunan yang tidak sesuai perhitungan sesuai teori yang dipakai dan kalender yang dilakukan oleh kampung gede Kasepuhan Gelaralam yaitu ngaruwat lembur, yang bertujuan untuk membersihkan kampung dari malapetaka; (3) Relasi antara hari kelahiran, suhunan, dan orientasi menjadi pembentuk tata ruang sebuah permukiman yang masih kental dengan budaya padi dalam proses berhuni yang tidak hanya mengacu pada relasi antara manusia dengan benda atau benda dengan benda, tetapi mengacu pada hal tertinggi, yaitu Tuhan. 
Institution Info

Universitas Brawijaya