DETAIL DOCUMENT
Limpasan Permukaan Dan Erosi Pada Lahan Berbatu Di DAS Rejoso, Kabupaten Pasuruan - Jawa Timur
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Pranata, Yoga Ade
Subject
631.45 Soil erosion 
Datestamp
2020-10-05 10:55:06 
Abstract :
DAS Rejoso merupakan DAS yang berada di daerah Kabupaten Pasuruan. Mata air utama DAS Rejoso selama tujuh tahun terakhir mengalami penurunan debit sekitar 800 l detik-1. Penurunan debit suatu sumber mata air dapat diakibatkan karena kondisi area resapan (recharge area) di wilayah sumber mata air tersebut terdapat suatu masalah. Areal penelitian yang merupakan area resapan DAS Rejoso mengandung banyak batuan vulkanik akibat proses vulkanis Komplek Gunung Tengger sehingga banyak terdapat batuan seperti breksi gunung api, tuf, lava, aglomerat dan lahar yang rata-rata mempunyai permeabilitas rendah dan bahkan tidak dapat melewatkan air. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara limpasan permukaan dan erosi dengan persentase luas tutupan batuan di permukaan. Penelitian ini dilaksanan mulai dari bulan Januari 2017 hingga Mei 2017. Lokasi penelitian berada pada jenis tanah Latosol dengan vegetasi utama minyak kayu putih (Eucalyptus sp.) tumpangsari dengan kacang tanah, jagung dan rumput sehingga tidak terdapat tanaman pohon/berkanopi (terbuka), merupakan lahan milik Perum Perhutani KPH Pasuruan yang berada di Desa Umbulan Kecamatan Winongan. Penelitian ini menggunakan metode stratified random sampling dimana terdapat lima kelas/plot (P) luas persentase tutupan batuan di permukaan (P1= 11-25 %, P2= 25-40%, P3= 41-55 %, P4= 56-70 % dan P5= > 70 %) dan diulang (U) sebanyak tiga kali sehingga terdapat 15 plot percobaan berupa plot erosi berukuran 6 m × 2 m × 0,2 m. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu curah hujan harian, limpasan permukaan dan erosi yang diamati setiap hari setelah hujan (hidrologi) serta bobot tumbuhan bawah dan seresah, tekstur tanah, kelerengan, persentase luas tutupan batuan, jenis vegetasi, sebaran/bentuk batuan, dan pengolahan tanah (biofisik). Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis menggunakan analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar persentase luas tutupan batuan di permukaan cenderung mengakibatkan semakin tinggi limpasan permukaan dan erosinya. Total rata-rata limpasan permukaan masing-masing plot secara berurutan Plot 1 – Plot 5: 246,2; 281,1; 339,3; 309,7 dan 316,9 mm, sedangkan erosi total tahunan: 110,3; 126,5; 197,5; 213,0; dan 166,1 t ha-1 th-1. Limpasan permukaan pada Plot 3 mempunyai nilai paling tinggi sedangkan erosi tanah tertinggi pada Plot 4. Limpasan permukaan tertinggi pada Plot 3 dapat diakibatkan oleh adanya material impermeable di bawah permukaan tanah sehingga air tidak dapat masuk secara vertikal pada salah satu plot ulangan dan erosi tertinggi pada Plot 4 dapat diakibatkan karena di salah satu ulangan pada plot tersebut terjadi pengolahan tanah yang tidak sesuai kaidah ekologi, atau mungkin disebabkan oleh faktor-faktor pengendali limpasan permukaan dan erosi lainnya yang saling mempengaruhi satu sama lain. Limpasan permukaan dan erosi mempunyai hubungan linear yang sangat kuat, dibuktikan dengan dengan nilai R2 = 0,86. 

Institution Info

Universitas Brawijaya