DETAIL DOCUMENT
Hubungan Antar Karakter Komponen Hasil Dengan Hasil Pada Tanaman Ciplukan (Physalis sp.)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Khoiriyah, Lulu Lazimatul
Subject
633.304 Cultivation, harvesting, related topics 
Datestamp
2020-12-16 15:15:02 
Abstract :
Ciplukan (Physalis sp.) merupakan tanaman yang telah banyak diketahui oleh sebagian besar penduduk di Indonesia dan telah banyak dibudidayakan baik di Indonesia maupun mancanegara. Tanaman ini mempunyai beragam nama daerah/lokal di Indonesia. Hal itu menandakan bahwa tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia dan berpotensi untuk dibudidayakan secara maksimal. Hal itu perlu adanya perhatian khusus terhadap tanaman ini dengan cara meningkatkan teknologi budidaya ciplukan sehingga memiliki produksi dan kualitas yang lebih baik. Pemuliaan tanaman merupakan suatu kegiatan dari budidaya pertanian untuk mengembangkan tanaman ciplukan yang memiliki kualitas dan kuantitas hasil yang baik ditunjang dengan kemampuan untuk mendapatkan genotip-genotip unggul dalam tahapan seleksi. Dalam tahapan seleksi sering ditemukan masalah dalam menentukan pilihan terhadap kriteria yang dianggap unggul, sehingga perlu diketahui hubungan antara komponen hasil dengan hasil yang terdapat pada tanaman ciplukan. Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian dilaksanakannya penelitian ini. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 1 Maret – 25 September 2017. Pengambilan data dan analisis data dimulai dari awal pertumbuhan sampai panen. Alat yang digunakan adalah seperangkat alat budidaya, seperangkat alat budidaya, seperangkat alat ukur, mulsa, bambu, tali, papan penelitian dan alat tulis. Bahan penelitian yang digunakan antaralain berupa bibit ciplukan, pupuk kompos, cocopeat, pupuk Urea, SP-36, KCL, dan pembasmi serangga karbofuran. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan terdiri dari 34 aksesi dengan ulangan sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 102 satuan percobaan. Setiap percobaan terdiri dari 5 tanaman, sehingga terdapat 510 satuan tanaman ciplukan. Pengamatan dilakukan pada sampel tanaman yang ditentukan. Jarak yang digunakan dalam penanaman adalah 80x40 cm. Karakter pengamatan berdasarkan ciri kuantitatif terdiri dari panjang batang tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah percabangan tersier (cabang), jumlah bunga per cabang tersier (bunga), jumlah bunga per tanaman (bunga), jumlah buah per tanaman (buah), jumlah buah segar per tanaman (buah), bobot buah per tanaman/ yield (g/tanaman), bobot buah segar tanpa kelopak per tanaman (g/tanaman), panjang tangkai buah (cm), panjang kelopak (cm), diameter kelopak (mm), diametar buah (mm), panjang buah (cm), bobot per buah dengan kelopak, bobot per buah tanpa kelopak dan kemanisan buah. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis korelasi yang dilakukan dengan perhitungan menggunakan analisis ragam dan analisis koragam. Berdasarkan analisis korelasi terhadap komponen hasil dan hasil ciplukan memiliki hubungan yang berkorelasi positif dan negatif serta tidak menunjukkan adanya hubungan korelasi. Karakter yang menunjukkan korelasi genetik nyata positif antara lain pada karakter bobot buah per tanaman dengan karakter tinggi batang tanaman (0.45), diameter batang tanaman (0.23), jumlah bunga per tanaman (0.79), jumlah buah per tanaman (0.81), jumlah buah segar per tanaman (0.84), bobot buah segar per tanaman (0,99), dan panjang tangkai buah (0,35) dan analisis korelasi fenotip positif yang berbeda nyata yaitu antara bobot buah per tanaman dengan karakter tinggi batang (0.43), diameter batang tanaman (0.23), jumlah bunga per tanaman (0.77), jumlah buah per tanaman (0.80), jumlah buah segar per tanaman (0.84), bobot buah segar per tanaman (0.99), panjang tangkai buah (0.28). Adanya hubungan yang berbeda nyata dan tidak searah berdasarkan analisis korelasi genetik yaitu karakter bobot buah per tanaman dengan karakter jumlah bunga per cabang (-0.28) dan derajat kemanisan buah (-0.37). Korelasi nyata negatif pada analisis korelasi fenotip pada karakter bobot buah per tanaman dengan derajat kemanisan buah (-0.33). Hasil analisis korelasi juga menunjukkan tidak adanya hubungan antar karakter komponen hasil dengan hasil yaitu pada analisis korelasi genetik pada bobot buah per tanaman dengan jumlah cabang tersier (0.12), panjang kelopak buah (0.09), diameter kelopak buah (0.08), diameter buah ( 0.09), panjang buah (0.13), bobot per buah dengan kelopak (0.08) dan bobot per buah tanpa kelopak (0.09) dan analisis korelasi fenotipnya yaitu antara bobot buah per tanaman dengan jumlah cabang tersier (0.12), jumlah bunga per cabang (-0.15), panjang kelopak (0.07), diameter kelopak (0.09), diameter buah (0.08), panjang buah (0.10), bobot per buah dengan kelopak (0.08), bobot per buah tanpa kelopak (0.09). Hubungan kekerabatan antara dua karakter atau lebih dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Terdapat hubungan yang berbeda nyata antara karakter bobot buah per tanaman dengan karakter tinggi batang tanaman, diameter batang tanaman, jumlah bunga per cabang, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, jumlah buah segar per tanaman, bobot buah segar  

Institution Info

Universitas Brawijaya