DETAIL DOCUMENT
Analisis Peningkatan Kualitas Produk Lemari Menggunakan Metode Six Sigma di Perusahaan Furniture
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Uyunina, Alfi
Subject
658.401 3 Control and quality management 
Datestamp
2021-10-16 03:58:47 
Abstract :
PT Gatra Mapan merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur untuk produk-produk furniture, diantaranya lemari. Pada tahun 2016, perusahaan memiliki permasalahan terkait pengendalian kualitas, yakni dalam satu tahun menghasilkan produk cacat sebesar 4900 unit atau sekitar 4,41% dari keseluruhan produksi, dimana target maksimal produk cacat yang ditetapkan oleh perusahaan hanya 2% dari keseluruhan produksi. Selain jumlah produk cacat yang melebihi target maksimal yang ditetapkan, juga terjadi komplain dari pembeli terkait produk yang dikirim oleh perusahaan yakni sebanyak 413 unit. Hal ini menunjukan masih adanya produk cacat yang lolos pada inspeksi internal yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitas lemari yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga jumlah produk cacat yang diproduksi dapat diminimalisir. Pada penelitian ini digunakan metode Six Sigma yang didalamnya terdapat tahapan Define, Measure, Analyze dan Improve. Six Sigma merupakan suatu visi peningkatan kualitas menuju target 3,4 kegagalan persejuta kesempatan (DPMO). Pada tahap Define, dilakukan identifikasi Critical To Quality (CTQ). Dalam tahap Measure, dilakukan perhitungan nilai DPMO dan level sigma, pembuatan peta kendali serta perhitungan kapabilitas proses. Pada tahap Analyze, dilakukan analisa mengenai akar penyebab permasalahan yang menimbulkan adanya produk cacat. Alat pengendalian kualitas yang digunakan pada tahap ini adalah diagram sebab akibat (Cause and Effect Diagram) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), yakni suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan dengan menentukan angka Risk Priority Number (RPN) yang didapat dari nilai Severity, Occurrence dan Detection. Selanjutnya, pada tahap Improve diberikan saran perbaikan untuk mengatasi penyebab terjadinya produk cacat. Pada hasil penelitian ini, didapatkan Critical to Quality (CTQ) produk lemari antara lain komponen lemari tidak pecah, lapisan edging dan laminasi tidak mengelupas, tidak terdapat goresan baik visual maupun tajam, hasil laminasi rapi tidak menggelembung, lemari bersih tidak terdapat kotoran, dan permukaan lemari lurus tidak melengkung. Selain itu juga didapatkan nilai DPMO sebesar 43.515,7 dan level sigma sebesar 3,2. Faktor penyebab dari produk cacat meliputi faktor manusia, material, mesin, metode dan lingkungan. Rekomendasi perbaikan yang diberikan adalah penerapan gerakan 3S (Seiri, Seiton dan Seiso), pembuatan form checklist untuk pengawasan kebersihan lingkungan produksi serta penempelan rambu peringatan batas maksimal tumpukan yang diperbolehkan diruang produksi dan form pemeriksaan produk jadi untuk mengurangi jumlah produk cacat yang lolos ke tangan pembeli. 
Institution Info

Universitas Brawijaya