DETAIL DOCUMENT
Penjadwalan Produksi Proses Bordir dengan Metode Earliest Due Date untuk Meminimasi Total Tardiness
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Putra, I Dewa Made Surya Pramana
Subject
677 Textiles 
Datestamp
2021-10-16 03:48:12 
Abstract :
CV. Subur Makmur (Istana Bordir) berlokasi di Pakis, Malang - Jawa Timur. Istana Bordir adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang menerapkan sistem make to order. Pengerjaan pesanan dilakukan pada bulan berikutnya dengan aturan First Come First Serve (FCFS) tanpa memperhitungkan due date dari pesanan. Proses pengerjaan untuk setiap pesanan sama yaitu dari proses potong, bordir, jahit, dan obras. Pada proses bordir ada 5 mesin bordir dengan kapasitas 12 unit (3 mesin), 15 unit (1 mesin), dan 20 unit (1 mesin). Pengalokasian mesin bordir untuk mengerjakan satu pesanan sesuai dengan urutan kedatangan pesanan dan hanya dikerjakan pada satu mesin. Hal ini memungkinkan pesanan dengan jumlah yang banyak dikerjakan pada mesin bordir kapasitas 12 unit, dan menyebabkan keterlambatan penyelesaian pesanan. Untuk memperbaiki kondisi ini maka diperlukan penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan due date dari setiap pesanan dan jumlah serta pengalokasian mesin. Sehingga bisa meminimasi total keterlambatan dan penolakan pesanan. Untuk mengurangi total tardiness perusahaan menurut penelitian Bedworth (1987) yang menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) untuk melakukan penjadwalan produksi dengan tujuan untuk meminimalkan total keterlambatan dalam penyelesaian proses produksi. Pada penelitian ini dilakukan pengerjaan pesanan sesuai dengan urutan due date yang paling awal. Setiap kombinasi urutan due date akan menghasilkan waktu penyelesaian yang berbeda. Hal ini karena sebelum mesin bordir dialokasikan terlebih dahulu menghitung waktu penyelesaian tercepat untuk masing-masing pesanan pada mesin bordir yang idle. Dalam permasalahan flowshop belum ada jaminan solusi yang diberikan adalah solusi optimal sehingga perlu dilakukan pengembangan algoritma EDD. Hasil penjadwalan EDD dikembangkan mengikuti kondisi proses produksi di perusahaan dengan bantuan software MATLAB. Pengembangan algoritma menggunakan software MATLAB untuk menentukan alokasi mesin pada setiap tahap proses produksi. Pengembangan ini menjadwalkan satu mesin potong untuk satu pesanan dan semua mesin potong untuk setiap pesanan. Mesin bordir mengerjakan pesanan sejumlah kapasitas mesin bordir sesuai dengan waktu penyelesaian proses potong. Hasil dari penelitian ini terdapat 4 kombinasi urutan dengan menggunakan metode EDD, 3 diantaranya mengurangi total tardiness 3 hari dengan 2 pesanan yang terlambat. Untuk kombinasi urutan lainnya mengurangi total tardiness 4 hari dengan hanya 1 pesanan yang terlambat. Hasil kombinasi urutan pengembangan dengan software MATLAB menyelesaiakan pesanan Sadariah (3 hari), Potongan (4 hari), Terusan (6 hari), Seruni (8 hari), Kebaya (8 hari), Bunga (9 hari), Koko (9 hari), Tersanjung (13 hari), dan Melati (15 hari) sehingga pesanan selesai sebelum due date dengan total tardiness 0 hari. Diharapkan dengan pengembangan ini perusahaan dapat mengurangi jumlah pesanan yang ditolak sehingga lebih menguntungkan perusahaan. 
Institution Info

Universitas Brawijaya