Abstract :
Artikel ilmiah ini membahas tentang partisipasi perempuan dalam pembentukan undang-undang
inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Stereotipe gender yang dilekatkan pada
perempuan adalah tidak tegas, lamban mengambil keputusan, dan lemah dipadukan dengan nilai-nilai
androsentrisme yang tetap membelenggu hak-hak dan kebebasan perempuan maupun nilai-nilai
keagamaan yang mengusung konsep patriarkis, mempertegas bahwa perempuan tidak layak menjadi
pemimpin dimanapun. Dengan adanya hal tersebut, maka perlu adanya upaya untuk mendorong
substansi bersperspektif perempuan, sehingga perempuan dapat terwakilkan dengan baik. Mengingat
cara pandang dari seorang perempuan dan laki-laki cukup berbeda. Dimana rumusan masalah yang
diangkat adalah mengapa diperlukan undang-undang yang mencerminkan perempuan serta agaimana
proses partisipasi perempuan dalam pembentukan undang-undang inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia. Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis alasan diperlukannya undang-undang yang mencerminkan perempuan, serta
mendeskripsikan proses partisipasi perempuan dalam pembentukan undang-undang inisiatif Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah yuridis normatif
atau penelitian hukum doktrinal. Dimana bahan hukumnya terdapat tiga jenis, yakni: bahan hukum
primer, sekunder, tersier.