DETAIL DOCUMENT
Pelestarian Bangunan Masjid Agung Sunan Ampel
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Ananda, Chairinnisa Zakira Noer
Subject
726.2 Mosques and minarets 
Datestamp
2021-10-18 02:11:37 
Abstract :
Penyebaran agama Islam di tanah Jawa tidak bisa dilepaskan dari sejarah Walisongo. Sekitar abad ke-14, mereka menempati beberapa wilayah penting di pantai utara Pulau Jawa, salah satunya Surabaya. Agung Sunan Ampel merupakan salah satu bukti fisik dari sejarah perkembangan agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di bagian timur. Masjid Sunan Ampel dibangun pada tahun 1421 dan tercatat pernah mengalami perluasan pada tahun 1926, 1954, dan 1972, masjid ini memperlihatkan perkembangan gaya bangunan yang berlaku pada jamannya. Dari segi visual, masjid ini terlihat menggunakan atap tajug dan dikelilingi dinding tebal dengan komposisi pintu kayu berjalusi yang memiliki ventilasi berbentuk setengah lingkaran diatasnya. Pola ruang dalam masjid ini terbentuk dari bentuk-bentuk persegi yang mengakomodasi fungsi peribadatan pada bangunan. Masjid ini ditopang oleh paduan struktur saka guru dan kolom-kolom berdiameter besar. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakter bangunan masjid agung sunan ampel yang meliputi karakter visual, spasial, serta struktural bangunan serta menganalisis dan menentukan arahan strategi pelestarian yang dapat digunakan pada bangunan tersebut. Studi ini menggunakan tiga metode pendekatan, yaitu analisis deskriptif, evaluatif (pembobotan), dan development. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa karakter bangunan masjid agung sunan ampel dibentuk dari beberapa elemen. Karakter visual memperhatikan oleh pintu, atap dan komposisi fasad. Karakter spasial yang terbentuk dari organisasi ruang dan orientasi bangunan, serta karakter struktural menganalisa struktur atap dan kolom pada bangunan. Dari hasil analisa ketiga karakter tersebut, nantinya dapat ditentukan arahan pelestarian yang sesuai dengan kondidi masing-masing elemen bangunan Masjid Agung Sunan Ampel. Hasil penelitian ini berupa karakter visual bangunan Masjid Agung Sunan Ampel dipengaruhi oleh perpaduan corak arsitektur Jawa dengan bentuk-bentuk geometri khas gaya hindia belanda yang terlihat dari atap tajug bertingkat tiga dengan menara masjid yang menjadi pusat perhatian, perulangan bentuk pintu, serta kolom-kolom gigantis berlanggam hindia belanda. Karakter spasial pada bangunan ini ditentukan dari bentuk aktivitas yang terjadi di dalam ruangnya sehingga membentuk cluster antar ruang utama, sirkulasi linier yang fleksibel, serta ruang yang berorientasi ke arah kiblat. Karakter struktural pada bangunan ini tampak dari atap tajug yang memiliki hierarki serta perpaduan kolom saka guru dan kolom-kolom berlanggam hindia belanda. Arah pelestarian preservasi diarahkan pada elemen bangunan dengan potensial tinggi, yaitu;, pintu-pintu, atap dan struktur tajugnya, serta struktur saka guru. Pada elemen bangunan dengan potenisal sedang seperti elemen atap dan pintu pada masjid perluasan, kolom-kolom pada area serambi, serta orientasi dan organisasi ruang bangunan diarahkan untuk pelestarian dengan cara konservasi. 

File :
ZAKIRA.pdf
Institution Info

Universitas Brawijaya