DETAIL DOCUMENT
Analisis Penjadwalan Proyek Dengan Menggunakan Metode CPM (Critical Path Method) Pada Industri Mesin Pascapanen
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Novianto, Hendra Adhan
Subject
670.42 Factory operations engineering 
Datestamp
2021-10-18 02:17:42 
Abstract :
PT. Semeru Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri mesin pascapanen. PT. Semeru Jaya menerapkan sistem first come first serve untuk setiap proyek yang datang dan penjadwalan eksisting perusahaan dalam menentukan due date project dari setiap permintaan hanya menggunakan intuisi atau pengalaman saja. Hal itu mengakibatkan PT. Semeru Jaya sering mengalami keterlambatan negatif atau earliness dalam menyelesaikan proyeknya sehingga berakibat pada penumpukan barang jadi di gudang. Selain itu penjadwalan proyek yang digunakan oleh PT. Semeru Jaya sering menghasilkan waktu penyelesaian yang tidak tepat. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa data tidak selalu dalam kondisi yang pasti akibat beragam aktivitas yang ada dalam proyek. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menyusun penjadwalan proyek pekerjaanpekerjaan dengan adanya ketidakpastian dan dilakukan perbandingan antar metode yang digunakan serta menentukan lintasan kritis pada jaringan kerja proyek. Metode yang digunakan dalam penjadwalan proyek adalah metode Critical Path Method (CPM). CPM merupakan metode yang menggunakan satu angka estimasi durasi kegiatan tertentu (deterministik) atau perkiraan waktu atau durasi tunggal untuk setiap aktivitas (Single Duration Estimate). Pada penelitian ini selain menentukan durasi dari proyek juga dilakukan penentuan lintasan kritis dari jaringan kerja yang terbentuk. Metode CPM dilakukan dengan melakukan perhitungan maju, perhitungan mundur dan perhitungan total float. Diharapkan dengan penjadwalan proyek yang lebih baik perusahaan dapat menentukan waktu penyelesaian proyek yang lebih tepat sesuai kondisi aktual. Dari hasil pengolahan data dalam penjadwalan proyek, waktu penyelesaian proyek Mesin Giling D40 berdasarkan metode CPM dengan waktu paling mungkin adalah 9.070 menit. Perbandingan antara metode perusahaan dan metode CPM dengan hasil aktual menunjukkan bahwa metode CPM menghasilkan nilai yang lebih baik jika dibandingkan dengan penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana selisih penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan dengan aktual sebesar 5.280 menit pada proyek Mesin Giling D40. Sedangkan dengan metode CPM didapatkan selisih sebesar 50 menit untuk proyek Mesin Giling D40. Berdasarkan metode CPM juga didapatkan lintasan kritis dari proyek yang perlu diperhatikan untuk menjaga waktu penyelesaian proyek agar tidak terjadi penundaan. Dengan demikian perusahaan dapat menggunakan metode CPM untuk penjadwalan proyek yang lebih tepat. 

File :
HENDRA.pdf
Institution Info

Universitas Brawijaya