Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana makna pendapatan bunga
bank dan perlakuan akuntansi pendapatan bunga bank menurut manajer PT
CTU. Metode penelitian yang digunakan adalah interaksionisme simbolik. Melalui
lima orang informan yang memiliki posisi di PT CTU, peneliti menemukan dualitas
makna yang saling bertentangan. Dualitas makna tersebut ialah (1) pendapatan
bunga bank sebagai pendapatan non-ribawi dan (2) pendapatan bunga bank
sebagai pendapatan ribawi. Makna pendapatan bunga bank sebagai pendapatan
non-ribawi selaras dengan konsep akuntansi konvensional. Di sisi lain, makna
pendapatan bunga bank sebagai pendapatan ribawi lebih mengarah ke konsep
syariah. Pada makna tersebut pendapatan bunga bank menjadi sebuah
kewajiban perusahaan untuk digunakan dalam area sosial. Makna yang
mendominasi dalam pertentangan tersebut ialah bunga bank sebagai
pendapatan ribawi dikarenakan adanya kekuatan shareholder. Makna yang
dominan tersebut menjadi dasar dimunculkannya perlakuan akuntansi hutang
pendapatan bunga.