Abstract :
Masalah kekurangan gizi pada balita dapat mengganggu tumbuh
kembang balita. Ada berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya masalah
kekurangan gizi beberapa diantaranya adalah asupan makan yang ditinjau dari
segi keragaman pangan dan tingkat ekonomi keluarga. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan keragaman konsumsi pangan balita dan tingkat
ekonomi keluarga dengan status gizi balita. Desain penelitian adalah cross
sectional. Penentuan lokasi penelitian menggunakan teknik multistage sampling
sedangkan pemilihan responden menggunakan teknik consecutive sampling
dengan total 24 responden. Data keragaman konsumsi pangan diperoleh dengan
melakukan 1x24 hour recall kemudian dikategorikan berdasarkan kuesioner
IDDS. Data tingkat ekonomi diperoleh dengan wawancara terkait pendapatan
keluarga dan pengeluaran pangan perbulan, kemudian dilakukan perhitungan
indeks komposit dari 2 indikator tersebut. Pengukuran status gizi menggunakan
indikator BB/U, TB/U dan BB/TB. Analisis hubungan menggunakan uji spearman.
Hasilnya didapatkan sebanyak 48% keragaman konsumsi pangan balita rendah,
sebanyak 68% pendapatan keluarga rendah, sebanyak 44% proporsi
pengeluaran pangan >60%, sebanyak 44% tingkat ekonomi keluarga rendah,
status gizi underweight (12%), stunting (28%), wasting (4%). Kesimpulan
penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara skor keragaman konsumsi
pangan balita dengan status gizi balita (z-score BB/U p = 0,178; z-score TB/U
p = 0,364; z-score BB/TB p = 0,607) dan tidak ada hubungan antara tingkat
ekonomi keluarga dengan status gizi balita (z score BB/U p = 0,705; TB/U p =
0,333; BB/TB p = 0,963).