Abstract :
Status gizi merupakan kondisi seimbang antara konsumsi, penyerapan,
dan pemanfaatan zat gizi. Status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya yaitu asupan zat gizi (energi, protein) yang terdiri dari konsumsi
makanan utama dan jajanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara pola konsumsi jajanan dan asupan zat gizi terhadap status gizi AUS di
wilayah Kabupaten Blitar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik
observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 31 responden. Karakteristik data responden didapatkan
dengan wawancara menggunakan kuesioner, data status gizi didapatkan dari hasil
perhitungan IMT/U, data pola konsumsi jajanan dan asupan zat gizi didapatkan
dengan metode 24-hours recall. Metode analisis yang digunakan yaitu uji korelasi
Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata asupan energi dan
protein dari jajanan masing-masing sebanyak 460,5 kkal dan 17 gram untuk anak
usia 6 tahun, 328,48 kkal dan 10,67 gram untuk usia 7-9 tahun, dan 332,11 kkal
dan 10,44 gram untuk usia 10-12 tahun. Rata-rata asupan energi dan protein
responden kurang dari 77% AKG, sedangkan rata-rata status gizi responden baik.
Pola konsumsi jajanan tidak berhubungan dengan asupan zat gizi (p= 0,564, p=
0,648, p= 0,968, p= 0,927), pola konsumsi jajanan tidak berhubungan dengan
status gizi (p= 0,851, p= 0,871, p=0,834), dan asupan zat gizi dengan status gizi
juga menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna (p= 0,799, p= 0,849).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pola konsumsi
jajanan dan asupan zat gizi (energi, protein) terhadap status gizi anak usia sekolah
di wilayah kabupaten Blitar.