Abstract :
Laktat Dehidrogenase (LDH) memiliki peran terhadap
patogenesis infeksi Dengue. Infeksi Dengue menyebabkan reaksi inflamasi
sistemik dan aktivasi faktor jaringan sehingga jalur intrinsik koagulasi akan
terganggu. Akibatnya fibrin akan terakumulasi pada pembuluh darah kapiler dan
menyebabkan hipoksia. Selanjutnya akan terjadi metabolisme anaerob, dengan
hasil akhir adalah piruvat yang diubah menjadi asam laktat oleh enzim LDH.
Sehingga LDH dapat menjadi biomarker untuk menilai derajat keparahan pada
anak yang terinfeksi Dengue.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara kadar LDH dengan derajat keparahan
pada anak yang terinfeksi Dengue di RS Saiful Anwar Malang.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional pada anak yang berusia di
bawah 15 tahun sebanyak 34 pasien dan terinfeksi Dengue pada Desember
2016 hingga Juni 2017 di RS Saiful Anwar Malang. Kelompok non syok terdiri
atas DBD derajat I dan II, sedangkan kelompok syok
terdiriuatasuDBDuderajatuIIIudanuIV.
Hasil: Subyek penelitian sebanyak 34 pasien, yaitu 12 pasien non-syok dan 22
pasien syok. Hasil uji Anova didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil ini
ditunjang dengan uji Post-hoc Tukey. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kadar LDH pada setiap derajat keparahan. Korelasi antara kadar LDH
dengan derajat infeksi dengue adalah (r= -0,340). Hasil analisa ROC LDH
diperoleh nilai AUC : 0,977. Hasil analisa menggunakan Relative Risk didapatkan
kadar LDH dengan cut off 600 U/L beresiko 4,433 kali lipat mendapatkan syok.
Kesimpulan: Kadar LDH memiliki korelasi positif yang lemah dengan derajat
infeksi Dengue. Kadar LDH dapat dijadikan uji prognosis untuk menentukan syok
atau tidak pada DBD.