DETAIL DOCUMENT
Manajemen Koordinasi Makna Pada Kegiatan Personal Selling (Studi Fenomenologi Pada Pedagang Minang di Kota Malang)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Wardani, Trias Kusuma
Subject
658.85 Personal selling 
Datestamp
2020-12-02 13:00:57 
Abstract :
Berdagang atau dalam bahasa Minang disebut dengan "manggaleh" merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh orang Minang saat di tempat rantau. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh orang Minang saat berdagang adalah personal selling, yaitu penjualan personal yang mempertemukan pedagang dan pembeli secara langsung melalui komunikasi antar pribadi. Selama ini belum banyak studi dalam konteks komunikasi pemasaran yang mencoba membahas koordinasi makna pada kegiatan personal selling dengan menggunakan teori manajemen koordinasi makna atau CMM (Coordinated Management of Meaning). Padahal dalam kegiatan personal selling tidak jarang menyebabkan terjadinya komunikasi antar pribadi antara penjual dengan pembeli yang dipengaruhi oleh adanya faktor budaya. Hal tersebut memunculkan adanya koordinasi makna untuk dapat mencapai tujuan dari personal selling yaitu adanya keputusan pembelian dan hubungan yang bersifat jangka panjang dengan pembeli. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui koordinasi makna melalui kegiatan personal selling yang dilakukan oleh pedagang Minang. Berangkat dari studi fenomenologi, penelitian ini menggunakan teori manajemen koordinasi makna atau CMM. Melalui teknik snowball sampling penelitian ini dilakukan pada empat orang informan pedagang Minang dan dua orang informan pembeli dengan menggunakan wawancara mendalam. Perspektif pembeli yang dihadirkan dalam penelitian ini hanya bersifat untuk melengkapi perspektif dari pedagang Minang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya makna filosofis kegiatan berdagang bagi pedagang Minang yaitu telah menjadi kegiatan yang bersifat menurun. Selain itu, terdapat pandangan bahwa berdagang merupakan ujung dari segala kegiatan orang Minang, sehingga orang Minang memiliki pemikiran tidak perlu memiliki pendidikan yang tinggi, karena pada akhirnya pasti akan berdagang juga. Makna filosofis kegiatan berdagang tersebut memunculkan adanya ciri khas yang dimiliki oleh pedagang Minang yaitu tata cara berdagang berdasarkan pada syariat Islam yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, kemampuan adaptasi yang baik sehingga mudah bergaul dengan lingkungan barn, dan kepandaian berbicara. Makna aktivitas jual beli dalam kegiatan personal selling pedagang Minang terjadi pada lima level koordinasi makna yaitu isi, tindak tutur, episode, hubungan, dan juga pola budaya. Salah satu temuan menarik lainnya dalam penelitian ini adalah adanya koordinasi makna berdasarkan faktor gender yang berpengaruh pada kegiatan berdagang yang dilakukan oleh pedagang Minang. 

Institution Info

Universitas Brawijaya