Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Putri, Gea Mulyono Ramadhani
Subject
616.918 520 5 Dengue--Prevention
Datestamp
2021-10-26 02:53:50
Abstract :
Vektor utama untuk DBD adalah nyamuk Aedes aegypti. Dengan penggunaan
insektisida sintetik dalam jangka waktu yang lama secara berulang-ulang dapat mencemari
lingkungan, juga mengakibatkan kematian berbagai macam jenis makhluk hidup dan
menimbulkan terjadinya resistensi dari hama yang diberantas. Tanaman ekstrak biji alpukat
(Persea americana Mill.) diketahui memiliki potensi sebagai insektisida alami yang terdapat
kandungan alkaloid, tanin, terpenoid, saponin, flavonoid, cyanogenic glikoside. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui knockdown effect ekstrak terhadap nyamuk Aedes
aegypti betina dewasa. Penelitian ini menggunakan rancangan true experimental-post test
only control group. Penelitian menggunakan sampel 25 ekor nyamuk setiap perlakuan dan
dilakukan empat kali pengulangan. Penelitian ini menggunakan larutan ekstrak biji alpukat
dengan konsentrasi 20%, 30%, 40% dan 50%, larutan aquades sebagai kontrol negatif, dan
larutan malathion 0,28% sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil tingkat efektivitas dari
keempat konsentrasi ekstrak dalam median knockdown time (KT50), didapatkan konsentrasi
ekstrak 20% memiliki KT50 pada menit ke- 11,50, konsentrasi 30% memiliki KT50 pada
menit ke- 3,50, konsentrasi 40% memiliki KT50 pada menit ke- 2,50, dan konsentrasi 50%
memiliki KT50 pada menit ke- 1,50. Dari uji analisis data didapatkan hasil nilai yang
signifikan (p < 0,05) pada setiap kelompok perlakuan, didapatkan hubungan yang sangat
kuat antara variable dependen (jumlah nyamuk yang jatuh) dengan variabel independen
(konsentrasi ekstrak biji alpukat). Hubungan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi ekstrak biji alpukat yang diberikan maka semakin besar efek knockdown yang
didapatkan.