Analisis Intrinsic Exploitation Rate Sebagai Indikator Untuk Menduga Bentuk Eksploitasi Perikanan Di Perairan Selatan Jawa Timur
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Damayanti, Shella Yulinda
Subject
338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Datestamp
2020-10-22 22:41:06
Abstract :
Berdasarkan pendekatan ekosistem terhadap manajemen perikanan tangkap (Ecosystem Approach for Fisheries/) EAF, jika seluruh alat tangkap mengeksploitasi seluruh spesies pada seluruh komunitas ikan pada level yang setara dengan pola kematian alaminya (natural mortality), maka bentuk eksplorasi perikanan tersebut akan bersifat non-selektif. Pada perikanan tersebut secara tidak langsung akan nampak upaya konservasi terhadap komunitas ikan karena struktur komunitas akan relatif terjaga dan hanya sebagian kecil dari struktur tersebut akan tereksploitasi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bentuk eksploitasi yang dihasilkan dari variasi stok dan total penangkapan di wilayah Perairan Selatan Jawa Timur, Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2017. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk eksploitasi yang ada di Perairan Selatan Jawa Timur. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu Data Statistik Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur tahun 2000-2014. Analisa data menggunakan software SPSS 16.0 model MANOVA (GLM Multivariat) yang bertujuan untuk mengetahui bentuk eksploitasi dari tahun 2000-2014 di Perairan Selatan Jawa Timur dengan hasil penelitian berupa bentuk eksploitasi di perairan selatan Jawa Timur dari tahun 2000-2014 mengarah pada perikanan selektif. Total produksi hasil tangkapan ikan di selatan jawa timur dari tahun 2000-2014 yang tertiggi yaitu pada tahun 2014 sebesar 118.308,7 ton sedangkan hasil tangkapan terendah yaitu pada tahun 2001 sebesar 20.586,2 ton. Produksi ikan yang banyak tertangkap adalah ikan pelagis antara lain ikan Layang, Teri, Lemuru, Layur, Tuna, Cakalang dan Tongkol.
Berdasarkan pendekatan ekosistem terhadap manajemen perikanan tangkap (Ecosystem Approach for Fisheries/) EAF, jika seluruh alat tangkap mengeksploitasi seluruh spesies pada seluruh komunitas ikan pada level yang setara dengan pola kematian alaminya (natural mortality), maka bentuk eksplorasi perikanan tersebut akan bersifat non-selektif. Pada perikanan tersebut secara tidak langsung akan nampak upaya konservasi terhadap komunitas ikan karena struktur komunitas akan relatif terjaga dan hanya sebagian kecil dari struktur tersebut akan tereksploitasi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bentuk eksploitasi yang dihasilkan dari variasi stok dan total penangkapan di wilayah Perairan Selatan Jawa Timur, Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2017. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk eksploitasi yang ada di Perairan Selatan Jawa Timur. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu Data Statistik Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur tahun 2000-2014. Analisa data menggunakan software SPSS 16.0 model MANOVA (GLM Multivariat) yang bertujuan untuk mengetahui bentuk eksploitasi dari tahun 2000-2014 di Perairan Selatan Jawa Timur dengan hasil penelitian berupa bentuk eksploitasi di perairan selatan Jawa Timur dari tahun 2000-2014 mengarah pada perikanan selektif. Total produksi hasil tangkapan ikan di selatan jawa timur dari tahun 2000-2014 yang tertiggi yaitu pada tahun 2014 sebesar 118.308,7 ton sedangkan hasil tangkapan terendah yaitu pada tahun 2001 sebesar 20.586,2 ton. Produksi ikan yang banyak tertangkap adalah ikan pelagis antara lain ikan Layang, Teri, Lemuru, Layur, Tuna, Cakalang dan Tongkol.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
