Abstract :
Wilayah Jawa Timur masuk kedalam WPP-RI 573 dan WPP-RI 712.
WPP-RI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga
sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat, WPPRI
712 meliputi perairan Laut Jawa. Setiap (WPP) di Perairan Jawa Timur
memiliki hasil tangkapan unggulan masing-masing. Dari hasil tangkapan
unggulan di Perairan Jawa Timur dapat diketahui bahwa setiap WPP memiliki ciri
karakteristik perairan tersendiri. Setiap perairan memiliki kemungkinan stok ikan
berbeda yang dipengaruhi oleh foktor oseanografis, sehingga ada dugaan
adanya wilayah pembatas di setiap perairan Jawa Timur yang membuat stok ikan
hasil tangkapan berbeda. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui perbedaan
karakteristik oseanografis di keempat wilayah perairan Jawa Timur
Tujuan dari penelitian ini yaitu a) Untuk mengetahui kondisi stok ikan
tembang yang ditemukan di keempat perairan, khususnya di daerah Bulu-Tuban,
Mayangan-Probolinggo, Muncar-Banyuwangi, dan Prigi-Trenggalek, b)
Mengetahui karakteristik spasial dan temporal faktor oseanografi perairan di
Utara Jawa Timur, Selat Madura, Selat Bali dan Perairan Selatan Jawa Timur, c)
Menduga adanya barrier (pembatas) yang ditemukan diantara keempat perairan
di Jawa Timur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
dokumentasi, observasi, partisipasi aktif dan wawancara. Data primer yang
dikumpulkan adalah titik penangkapan (hasil wawancara) dan hasil ukuran
panjang-berat dari ikan tembang (ikan sampel). Sedangkan, data sekunder
didapatkan dari data penginderaan jauh. Analisa data menggunakan Analisa
Spasial secara Multi-temporal dari data penginderaan jauh. Analisis spasial
adalah sekumpulan teknik yang dapat digunakan dalam pengolahan data SIG.
Analisis spasial juga dapat diartikan sebagai tekni-?teknik yang digunakan
untuk meneliti dan mengeksplorasi data dari perspektif keruangan. Serta,
mengetahui hubungan panjang-berat (allometris) untuk mengetahui faktor kondisi
(tingkat kegemukan) apakah stok ikan tembang diantara keempat perairan
memiliki stok yang sama atau tidak.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Kondisi stok ikan tembang
(Sardinella fimbriata) di Perairan Jawa Timur menunjukkan hanya perairan utara
dan selat madura yang memiliki kesamaan stok. Sedangkan Hasil pola
pertumbuhan dari sampel ikan tembang di Perairan Jawa Timur didominasi oleh
pola allometrik negatif. Dari keempat Perairan di Jawa Timur didapat hasil
pengolahan data parameter oseanografi yaitu SPL (suhu permukaan laut),
kecepatan Arus, Klorofil-a dan aTPL(anomali tinggi permukaan laut) dengan hasil
yang berbeda di Perairan Utara Jawa Timur, Selat Madura, Selat Bali dan
Perairan Selatan Jawa Timur. Perairan Utara Jawa Timur mendapat Hasil
rentang SPL: 13 ? 29 ºC, kecepatan Arus: 0,09 ? 0,45 m/s, Klorofil-a: 0,1 ? 1,1
mg/m? dan aTPL: -0,06 ? 0,24 m, Selat Madura mendapat Hasil rentang SPL: 8,5
- 22 ºC, kecepatan Arus: 0,04 ? 0,29 m/s, Klorofil-a: 0,07 ? 1 mg/m? dan aTPL: -
0,04 ? 0,29 m, Selat Bali mendapat Hasil rentang SPL: 15 ? 22,5 ºC, kecepatan
Arus: 0,04 ? 0,58 m/s, Klorofil-a: 0,006 ? 2,37 mg/m? dan aTPL: -0,2 ? 0,39 m,
Selatan Jawa Timur mendapat Hasil rentang SPL: 23 - 30 ºC, kecepatan Arus:
0,09 ? 0,55 m/s, Klorofil-a: 0,04 ? 0,93 mg/m? dan aTPL: -0,2 ? 0,27 m. Dugaan
batasan wilayah perairan Jawa Timur didasarkan pada hasil kontur aTPL dimana
vi
secara geografis wilayah batasan ini dapat dibedakan menjadi 5 cakupan
wilayah :1. Perairan Selatan Jawa Timur, 2. Selatan Kab Banyuwangi, 3. Utara
Jawa Timur, 4. Madura Kepulauan, 5 Utara dan Selat Madura