DETAIL DOCUMENT
Hubungan Antara Kadar Anti-Dsdna Dan Anti Sm Terhadap Beratnya Manifestasi Nefritis Lupus Di Rsu Dr. Saiful Anwar Malang
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Malo, Margaretha Natalina
Subject
616.772 Systemic lupus erythematosus 
Datestamp
2021-11-30 00:51:22 
Abstract :
Latar Belakang. Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun sistemik yang disebabkan produksi antibodi dan deposisi kompleks imun yang bermanifestasi sebagai kerusakan jaringan. Antibodi yang banyak ditemukan pada LES adalah anti dsDNA dan anti Sm. Anti dsDNA adalah antibodi terhadap antigen dsDNA. Anti Sm adalah antibodi terhadap antigen Smith. Keberadaan antibodi tersebut kemungkinan terkait dengan terjadinya NL. Tujuan Mengetahui apakah kadar anti ds-DNA dan anti Sm dalam serum berkaitan dengan derajat manifestasi lupus nefritis. Metode penelitian. Penelitian ini adalah crossectional study dengan pengambilan sampel dari bulan Maret 2009-Februari 2010. Subyek penelitian adalah 40 pasien LES, terbagi menjadi kelompok derajat (derajat 0-2 dan derajat 3-4) dan kelompok biopsi (kelas I-II, kelas III-IV, kelas V-VI). Pemeriksaan kadar Anti dsDNA dan Anti Sm menggunakan metode direct ELISA. Analisa data untuk kelompok derajat dengan uji Mann Whitney, dan untuk kelompok biopsi dengan uji Kruskal Wallis. Selanjutnya dilakukan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian Rerata kadar anti dsDNA dan anti Sm kelompok derajat 3-4 lebih tinggi dibandingkan kelompok derajat 0-2 (p=0,000 dan p= 0.171). Rerata kadar Anti dsDNA paling tinggi pada kelompok biopsi kelas III-IV (p = 0,002), rerata kadar anti Sm paling tinggi pada kelompok biopsi kelas I-II (p=0,787). Terdapat korelasi positif antara anti dsDNA dengan kelompok derajat (r=0,611, p=0.000). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara Anti dsDNA dengan kelompok kelas biopsi, antara anti Sm dengan kelompok derajat, dan antara anti Sm dengan kelompok biopsi (p=0,370; p=0,168; dan p=0,611). Kesimpulan Kadar Anti dsDNA dan Anti Sm pada kelompok derajat 3-4 lebih tinggi daripada kelompok derajat 0-2. Kadar Anti dsDNA ditemukan paling tinggi pada kelompok biopsi kelas III-IV. Kadar Anti Sm ditemukan paling tinggi pada kelompok biopsi kelas I-II. Terdapat korelasi positif antara kadar Anti dsDNA dan kelompok derajat, 
Institution Info

Universitas Brawijaya