Abstract :
Latar Belakang. Chronic Myeloid Leukemia (CML), adalah gangguan myeloproliferatif yang ditandai adanya peningkatan proliferatif dari sel granulositik tanpa kehilangan fungsi diferensiasi selnya, yang dikenali dengan ditemukannya kromosom Philadelphia atau produk molekular genetik protein fusi yaitu BCR/ABL. Leukositosis dan trombositosis sering ditemukan pada pasien yang didiagnosa CML. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi jumlah ekspresi BCR-ABL terhadap jumlah leukosit dan trombosit pada pasien CML.
Metode Penelitian. Penelitian crosssectional study dengan pengambilan sampel secara konsekutif dari bulan September 2016-Februari 2017. Subyek 30 individu dengan qRT-PCR BCR-ABL positif dibagi menjadi kelompok jumlah leukosit ≤20.000/μL dan >20.000/μL, kelompok jumlah trombosit ≤400.000/μL dan >400.000/μL.
Hasil Penelitian. Terdapat perbedaan bermakna rerata jumlah BCR—ABL pada kelompok leukosit >20.000/μL (2581533,33 copies/mL±1709921,88) yaitu yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok jumlah leukosit ≤20.000/μL (282572,98/μL±66938,28). Namun tidak terdapat perbedaan bermakna rerata jumlah BCR-ABL kelompok subyek dengan jumlah trombosit ≤400.000/μL (1336845,212/μL±1757728,86) dibandingkan dengan jumlah leukosit >400.000/μL (1693875/μL±1464136,94). Terdapat korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat antara jumlah BCR-ABL dengan jumlah leukosit yaitu r=0,701, p< 0,01, dan tidak terdapat korelasi antara BCR-ABL dengan jumlah trombosit r=0,096, p=0,613.
Kesimpulan. Perbedaan yang bermakna didapatkan pada jumlah BCR-ABL positif terhadap jumlah leukosit Korelasi positif yang kuat didapatkan pada jumlah BCR-ABL terhadap jumlah leukosit.