DETAIL DOCUMENT
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Daun Dewa (Gynura Segetum (Lour.) Merr) Terhadap Bakteri Pseudomonas Fluorescens Secara In Vitro
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Muttaqin, Fadhli Muhammadi.
Subject
639.3 Culture of cold-blooded vertebrates 
Datestamp
2021-11-05 05:03:15 
Abstract :
Perikanan budidaya sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi andalan yang diwujudkan melalui sistem budidaya yang berdaya saing, berkelanjutan dan berkeadilan. Serangan penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jumlah produksi, pengendalian penyakit harus dilakukan sedini mungkin. Namun, penggunaan antibiotik atau bahan kimia secara berlebihan atau berkepanjangan dapat menimbulkan dampak negatif. Salah satu upaya untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan bahan kimia dan antibiotik adalah menggunakan bahan obat alternatif yang lebih aman, ramah lingkungan, mudah didapat dan diaplikasikan serta mudah terurai secara alami di perairan. Di antara bahan alami yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai insektisida hayati adalah tanaman daun dewa. Daun G. segetum telah diidentifikasi memiliki beberapa efek farmakologis. G. segetum memiliki bahan kimia seperti saponin, flavonoid, dan minyak atsiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar daun dewa (G. segetum (Lour.) Merr) dengan dosis tertentu terhadap bakteri P. fluorescens secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, pada tanggal 1 Maret—27 Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dosis ekstrak kasar daun dewa (G. segetum (Lour.) Merr) yakni perlakuan A (1.000 ppm), B (1.500 ppm), C (2.000 ppm), D (2.500 ppm) dan E (3.000 ppm) dengan 3 kali pengulangan, kontrol positif dengan pemberian dosis ekstrak kasar 100% dan kontrol negatif dengan pemberian DMSO 10%. Uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dilakukan dengan perlakuan 0,1 ppm, 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm dan 1.000 ppm sebagai acuan penentuan dosis penelitian inti. Hasil Uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration) menunjukkan nilai absorbansi dosis ekstrak kasar 1.000 ppm sebesar 1,102 yang paling mendekati absorbansi kontrol positif dengan nilai 1,117. Hasil uji cakram menunjukkan bahwa pengaruh pemberian ekstrak kasar daun dewa (G. segetum (Lour.) Merr) terhadap daya hambat bakteri P. fluorescens secara In Vitro sangat berbeda nyata dengan rerata diameter zona bening terbaik adalah perlakuan E (3.000 ppm) sebesar 21,67 mm dan terendah adalah perlakuan A (1.000 ppm) sebesar 3,02 mm. Hubungan diameter zona hambat menunjukkan perpotongan garis secara linier dengan persamaan y = -8,28 + 0,008567x dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9969 dan nilai korelasi sebesar (r) 0,9984. Kesimpulan dari hasil penelitian pengaruh pemberian ekstrak kasar daun dewa (G. segetum (Lour.) Merr) terhadap bakteri P. fluorescens secara In Vitro bahwa ekstrak kasar daun dewa (G. segetum (Lour.) Merr) berpengaruh terhadap zona hambat bakteri P. fluorescens yang ditunjukkan dalam bentuk zona bening dengan nilai rerata zona bening terbaik pada perlakuan E (3.000 ppm) sebesar 21,67 mm dengan kategori daya hambatan kuat dan bersifat bakteriostatik. 
Institution Info

Universitas Brawijaya