Abstract :
Orang Madura dikenal sebagai salah satu etnis yang banyak tersebar di berbagai
penjuru daerah sejak zaman dahulu. Dalam perantauannya tersebut, sebagai
pendatang mereka akan beradaptasi dengan lingkungan baru, sekaligus
mempertahankan identitas yang mereka bawa dengan tradisi mereka. Penelitian ini
membahas tentang bagaimana orang Madura menjaga tradisi tarètan (kekerabatan).
Penelitian pada perantau Madura di daerah kota Malang ini dilakukan dengan
mewawancarai para pedagang di pasar tradisional selama ±2 bulan. Penelitian ini
menggunakan konsep reproduksi budaya Pierre Bourdieu dengan metode etnografi.
Kebudayaan dalam konsep reproduksi dipandang sebagai suatu ranah perebutan
kuasa melalui modal kapital tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
bentuk tradisi tarètan yang dilakukan oleh perantau Madura melalui reproduksi
budaya mereka.
Hasil penelitian menunjukkan adanya jaringan yang dibentuk melalui penjagaan
identitas yang dilakukan orang-orang Madura dengan tarètan. Secara tidak sadar para
perantau Madura menjalankan tarètan, sebagai suatu tradisi yang merupakan modal
mereka agar bisa bertahan hidup. Tarètan dipraktikkan dalam beberapa ranah seperti
sosial yang dilakukan dengan silaturahmi, atau ekonomi dengan adanya jaringan
relasi kerja diantara perantau. Dalam tarètan terdapat ideologi orang-orang Madura
yang tidak bisa terlepas dari tindakan mereka sebagai suatu etnis. Nilai-nilai dari
kepercayaan agama mereka, dan bahasa daerah yang mereka gunakan menjadi
kendaraan yang membawa orang-orang Madura dalam menjalankan tradisi tarètan.
Data unik dalam penelitian ini adalah tarètan tidak hanya merupakan hubungan
kerabat berdasarkan ikatan darah, melainkan tarètan yang mereka jalani berlaku
untuk semua orang Madura yang membuka identitas etnisnya ketika merantau. selain
itu, tarètan yang dilakukan sebagai bentuk reproduksi budaya bukan untuk
mendominasi suatu ranah atau arena yang dimaksudkan dalam konsep Bourdieu.
Karena dalam nilai yang diyakini orang-orang Madura adalah kembali pulang ke
tanah kelahiran mereka.