Institusion
Universitas Brawijaya
Author
br Sinurat, Sintha Dwiferma
Subject
621.31 Generations, modification, storage, transmission of electric power
Datestamp
2021-10-18 07:09:14
Abstract :
Mika merupakan bahan isolasi mineral yang diperoleh dari tambang. Mika mempunyai
elastisitas yang baik, resistansi serta kekuatan mekanik yang tinggi, tahan panas dan tahan
terhadap pengaruh uap air. Konduktivitas termal mika juga lebih rendah daripada kebanyakan
material keramik. Penggunaan mika sebagai bahan pengisi pada material isolasi dapat
meningkatkan kekuatan dielektrik, mengurangi rugi-rugi dielektrik dan meningkatkan
ketahanan panas dari material.
Di penelitian ini mika digunakan sebagai sisipan pada susunan elektroda koaksial.
Pengujian arus bocor dilakukan dengan beberapa variasi variabel pengujian yaitu tegangan
yang diberikan, diameter sisipan mika, ukuran elektroda, dan ketebalan sisipan mika. Tegangan
yang diberikan pada pengujian ini adalah 3 kV, 6 kV, 10 kV, 15 kV 20 kV dan 25 kV. Variasi
diameter dielektrik yaitu mika dengan diameter 3 cm, 4 cm, 5 cm dan diuji pada tegangan yang
sudah ditentukan. Variasi elektroda pada pengujian ini yaitu elektroda dengan luas penampang
1.5 mm2 dan 6 mm2. Pengujian dengan variasi ketebalan sisipan dilektrik menggunakan mika
dengan tebal 0.015 mm dan 0.030 mm. Pada masing-masing pengujian didapatkan grafik
pengaruh masing-masing variabel terhadap tingkat arus bocor.
Setelah melakukan pengujian, diambil kesimpulan bahwa ketika menggunakan sisipan
dielektrik mika tingkat arus bocor lebih kecil dibandingkan tanpa menggunakan sisipan.
Semakin besar diameter sisipan dielektrik mika pada susunan elektroda koaksial, arus bocor
yang timbul semakin kecil. Semakin tebal mika yang digunakan, arus bocor yang timbul
semakin kecil. Arus bocor pada susunan elektroda koaksial yang menggunakan elektroda
dengan luas penampang 1.5 mm2 lebih besar daripada arus bocor menggunakan elektroda
dengan luas penampang 6 mm2.