Abstract :
Gunung Kelud adalah salah satu gunungapi aktif di Jawa Timur (Kabupaten Kediri,
Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang) yang sering bererupsi berupa erupsi eksplosif
yang menghasilkan endapan aliran dan jatuhan piroklastika dan terakhir kali mengalami
erupsi pada tanggal 13 Februari 2014. Erupsi pada waktu itu sangat dahsyat karena
melontarkan material piroklastik hingga ketinggian 17 km dan sampai memecahkan kubah
lava yang terbentuk pada tahun 2007. Dampak letusan tahun 2014 paling parah dirasakan
oleh Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Kini manfaatpun dapat
dirasakan oleh warga Desa Pandansari Kecamatan Ngantang paska erupsi Gunung Kelud
tahun 2014, deposit material piroklastik kini terdapat sangat melimpah di Desa Pandansari,
tepatnya di sekitar Sungai Kali Sambong, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan konisi demikian, munculah gagasan penelitian untuk mencari material yang dapat
digunakan sebagai alternatif material timbunan backfill. Material piroklastik dirasa layak
dikaji karena termasuk light – weight materials.
Dalam penelitian ini material piroklastik yang diuji ialah batu apung (A-1), batuan
piroklastik (A-2) (kumpulan dari bermacam material piroklastik yang termasuk light –
weight materials) yang di crushing terlebih dahulu sehingga berbentuk granular. Sebagai
pembanding untuk dua sampel tersebut, dilakukan pengujian pula dengan 5 sampel pasir (1
disekitar jembatan Kali Sambong; A-3 dan 4 di upstream jembatan Kali Sambong; B-1, B-
2, B-3, B-4). Pengujian karakteristik fisik yang dilakukan meliputi analis saringan, specific
gravity, density dan void ratio, sphericity and roundness. Sedangkan untuk pengujian
mineralogi menggunakan alat uji berupa SEM-EDX, X-RF, X-RD, AAS. Sistem klasifikasi
yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 yaitu sistem AASHTO, USCS dan JGS.
Berdasarkan hasil pengujian karakteristik fisik didapatkan seluruh sampel material
piroklastik menurut sistem AASHTO tergolong A-3 pasir halus, menurut USCS semua
sampel tergolong SW (bergradasi baik), sampel B-1 dan B-4 tergolong SP pasir bersih
bergradasi buruk. Menurut sistem JGS hanya B-4 saja yang memenuhi syarat, yaitu
tergolong SV (soil volcanic). Nilai Gs bervariasi antara 2.522 sampai 2.946. Berdasarkan
identifikasi mineralogi diketahui material A-1 dan A-2 memiliki pori-pori yang saling
berhubungan, berbeda dengan kelima sampel pasir. Semua sampel material piroklastik
memiliki unsur yang dominan Si (silica), memiliki komposisi senyawa paling dominan yaitu
Anorthite (Ca (Al,Fe)2 Si2 O8), memiliki senyawa yang dominan yaitu SiO2. Berdasarkan
hasil tersebut material piroklastik dapat diaplikasikan untuk alternatif material timbunan
backfill pada berbagai struktur hidraulik.