Abstract :
Mie merupakan makanan yang sangat digemari mulai dari anak-anak
sampai orang dewasa. Dewasa ini, masyarakat banyak mengkonsumsi mie
sebagai bahan pangan pengganti nasi, alasannya karena rasanya yang enak,
praktis dan mengenyangkan. Salah satu jenis mie yang sudah dikenal luas dan
menjadi makanan yang disukai masyarakat di Indonesia adalah mie basah (fresh
noodle atau wet noodle). Mie basah yang beredar di pasaran memiliki kandungan
gizi rendah dengan kadar air yang tinggi. Bahan-bahan utama pembuatan mie
basah adalah terigu, air, dan garam, sehingga kandungan gizi tidak lengkap, maka
perlu dilakukan upaya meningkatkan nilai gizinya dengan menambahkan tepung
beras merah dan ikan tongkol sebagai salah satu bahan alami alternatif yang dapat
digunakan untuk memperkaya kandungan gizi mie basah.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan formulasi mie basah dengan
penambahan tepung beras merah dan ikan tongkol optimum, serta mempelajari
sifat fisik dan kimiawi mie basah dengan penambahan tepung beras merah dan
ikan tongkol.
Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan dibantu
menggunakan software Qualitek-4 analisis Taguchi dengan beberapa tahap, yaitu
pertama penelitian pendahuluan dengan mencari komposisi terbaik antara tepung
terigu dan tepung beras merah. Tahap selanjutnya penelitian utama yang
memformulasikan hasil terbaik tahap pertama dengan penambahan ikan tongkol
dengan menggunakan software Qualitek-4 analisis Taguchi. Data hasil terbaik
kemudian diolah dengan menggunakan software Qualitek-4 analisis Taguchi.
Pembuatan mie basah fortifikasi tepung beras merah dan ikan tongkol dengan
komposisi yang sudah diperoleh menggunakan Taguchi adalah 2 level 3 faktor
yaitu tepung terigu, tepung beras merah dan ikan tongkol berurut-urut
(75%;15%;10%) (65%;20%;15%) dan pemilihan formulasi terbaik. Formulasi mie
basah terbaik dinilai berdasarkan komposisi kimia dan uji organoleptik dengan
metode Kruskal Wallis. Mie basah terbaik kemudian dianalisis kandungan serat
dan perhitungan AKG (Angka Kecukupan Gizi).
Formulasi terbaik yaitu mie basah dengan komposisi berturut-turut 65%,
20%, 15% yang memiliki nilai tertingg. Mie basah dengan penambahan tepung
beras merah dan ikan tongkol memiliki kenampakan warna agak merah (pucat).
Komposisi kimia mie basah terbaik memiliki protein 11,852%, lemak 4,738%,
kadar abu 1,574%, kadar air 39,740%, karbohidrat 48,660% dan serat pangan total
2,64%, AKG mie berupa protein 19,753%, lemak 7,071%, karbohidrat 17,694%,
dan serat 9,428% per 100 gram takaran saji. Disarankan pada penelitian
selanjutnya membuat mie kering atau mie instan, serta penelitian berupa
bagaimana karakteristik mie basah pada saat penyimpanan selama 48jam.