DETAIL DOCUMENT
Pengaruh Variasi Kait Serat Kaleng Kemasan Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah dan Modulus Elastisitas Beton Ringan
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
-, Halidazia
Subject
624.183 4 Concrete 
Datestamp
2021-10-19 01:39:39 
Abstract :
Penambahan serat kaleng pada campuran beton merupakan salah satu cara untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki beton yaitu tidak kuat dalam menahan gaya tarik dan kuat dalam menahan gaya tekan, juga dapat meningkatkan daktilitas dan confinement pada beton tersebut. Beton juga merupakan elemen struktural yang dapat melukai seseorang apabila terjadi bencana karena memiliki massa yang berat, untuk itu penambahan batu apung yang memiliki massa lebih ringan dibandingkan dengan kerikil akan lebih mengurangi massa dari beton itu sendiri dan disebut beton ringan. Variasi yang digunakan adalah variasi kait A dan B sebanyak 10% serat kaleng serta beton normal yang memiliki 25% batu apung dari volume beton silinder dan beton fiber 10% dengan tanpa kait atau berbentuk lurus. Pengujian yang dilakukan antara lain kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas beton. Pengujian dilakukan pada beton yang telah berumur 28 hari. Alat yang digunakan dalam pengujian kuat tarik belah dan kuat tekan menggunakan compression machine atau mesin kuat tekan, sedangkan uji modulus elastisitas menggunakan extensometer dan strain gauge. Strain gauge hanya digunakan pada benda uji kait B3 dan Normal Pumice 3. Hasil pengujian kuat tarik belah menunjukkan bahwa nilai kuat Tarik rata-rata maksimum diperoleh pada beton fiber tanpa kait (lurus) dengan nilai sebesar ft = 2,003 MPa. Sedangkan hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa nilai kuat tekan rata-rata maksimum diperoleh pada fraksi kait B dengan nilai sebesar f’c = 17,55 MPa. Sedangkan hasil uji modulus elastisitas maksimum terjadi pada fraksi kait B menghasilkan nilai modulus elastisitas yang maksimum yaitu dengan metode Eurocode 2 sebesar 56135,36 MPa , pada metode ASTMC469 didapat hasil 38082 Mpa, dengan metode SKSNI T-15-1991 yaitu sebesar 22621,4 Mpa dan pada metode TS 500 (Turkey) memiliki nilai 29689,5 MPa. Hal ini dikarenakan nilai modulus elastisitas beton berbanding lurus dengan nilai kuat tekannya.. 
Institution Info

Universitas Brawijaya