Abstract :
Britain Exit (Brexit) merupakan referendum yang dilakukan rakyat Inggris
pada tanggal 23 Juni 2016 untuk menentukan ketetapan status keanggotaan
Inggris di Uni Eropa. Penelitian ini meneliti dampak dari event Brexit terhadap
reaksi indeks yang paling likuid dalam pasar modal Indonesia, yaitu indeks
LQ-45. Reaksi tersebut diukur menggunakan abnormal return dan trading volume
activity.
Penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif dan
menggunakan metode event study. Dalam metode event study, untuk
mengidentifikasi dampak dari event Brexit, maka digunakan 100 hari periode
estimasi dan 11 hari event window (t-5 - t-1, t0, dan t+1 - t+5). Sumber data yang
digunakan adalah harga penutupan saham, indeks LQ-45, volume perdagangan
harian, dan jumlah saham yang beredar. Data tersebut diperoleh dari situs resmi
pasar modal Indonesia yaitu www.idx.co.id. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling untuk menentukan sampel yang akan diuji. Hasil dari
penentuan sampel diperoleh 44 perusahaan yang tidak melakukan aksi korporasi
selama periode event window.
Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda yang meliputi
one sample t-test dan paired sample t-test. Selain itu, ditambahkan juga pengujian
robustness test untuk menguji kekuatan pengukuran dari metode event study.
Dalam metode event study, hasil dari uji one sample t-test mendapati adanya
perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return pada periode t-5, t-4, t-3, t+1
t+4, dan t+5. Perbedaan yang signifikan juga ditemukan pada trading volume
activity selama periode event window. Akan tetapi, hasil dari uji paired sample
t-test tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan pada abnormal return
dan trading volume activity antara sebelum dan setelah terjadinya event Brexit.
Selanjutnya, hasil dari pengujian robustness test juga mendukung kedua hasil
pengujian tersebut, sehingga tidak ada keraguan terhadap kekuatan metode event
study.