Abstract :
Pemisahan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengendalian sebagai
bentuk efisiensi dalam perusahaan seringkali menimbulkan masalah-masalah
agensi antara pemegang saham dan manajer perusahaan. Masalah yang timbul dari
pemisahan tersebut adalah perbedaan orientasi terkait keputusan strategis
perusahaan. Keputusan strategis yang dimaksud yakni investasi research and
development yang dapat memunculkan konflik kepentingan. Konflik kepentingan
tersebut dapat diatasi dengan menerapkan mekanisme corporate governance.
Mekanisme corporate governance yang paling penting adalah struktur
kepemilikan saham karena menentukan sifat dari masalah agensi dalam
perusahaan. Konsentrasi kepemilikan merupakan mekanisme tata kelola internal
yang dapat mengawasi kinerja manajemen. Ditambah adanya proporsi
kepemilikan publik akan semakin memudahkan dalam memberikan pengawasan
dan intervensi pada manajer. Hal itu untuk menciptakan kemakmuran pemegang
saham yang tergambar dari nilai perusahaan. Ukuran nilai perusahaan tercermin
dari rasio Tobin’s Q. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh
Konsentrasi Kepemilikan Publik terhadap Investasi Research and Development
serta dampaknya terhadap Nilai Perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016. Analisis data dilakukan dengan menggunakan path
analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Konsentrasi Kepemilikan Publik
tidak berpengaruh terhadap Investasi Research and Development; 2) Konsentrasi
Kepemilikan Publik berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s Q, sementara
Investasi Research and Development tidak berpengaruh terhadap Tobin’s Q.
Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan
Indonesia memiliki struktur kepemilikan saham yang terkonsentrasi. Oleh karena
itu, perusahaan Indonesia mungkin memiliki tipe yang berbeda dari masalah
agensi yang dihadapi perusahaan. Namun demikian, konsentrasi kepemilikan
publik menimbulkan adanya efek pemantauan yang efektif sehingga keputusan
yang diambil oleh pihak manajemen untuk memaksimalkan kesejahteraan
pemegang saham.