Abstract :
Beton porous adalah jenis beton yang memiliki porositas yang tinggi sehingga
rongga pada beton mampu dilewati oleh air. Bahan penyusun beton porous terdiri dari
campuran semen, air, agregat kasar, dan sedikit agregat halus atau sama sekali tanpa
agregat halus. Pemanfaatan fly ash dalam beton porous diharapakan dapat meningkatkan
kualitas beton porous dan pemanfaatan RCA dalam pembuatan beton porous diharapkan
mampu memberikan inovasi penerapan konsep material yang ramah lingkungan.
Kelebihan beton porous dengan porositas yang tinggi adalah mampu mengalirkan
air dengan mudah sehingga mengurangi genangan air permukaan yang sering
menyebabkan kerusakan jalan dan kecelakaan. Tetapi dengan menggunakan beton porous
kuat lentur yang dihasilkan tidak lebih besar daripada beton normal. Hal ini disebabkan
oleh rongga yang lebih banyak pada beton porous sehingga kekuatan lentur beton porous
lebih kecil dibandingkan beton normal.
Pada penelitian ini dilaksanakan pengujian kuat lentur terhadap beton porous
dengan vaariasi penggantian semen oleh fly ash fly ash sebesar 0%, 15%, 25% dan
penggantian agregat kasar alami (NCA) oleh agregat kasar daur ulang (RCA) sebesar 0%,
25%, 50%, 75%, 100%. Pengujian beton porous menggunakan alat uji Universal testing
machine (UTM) yang bertujuan mengetahui hubungan serta komposisi optimal RCA dan
fly ash terhadap kuat lentur beton porous yang sesuai dengan persyaratan beton perkerasan.
Jenis fly ash yang digunakan adalah kelas C yaitu fly ash yang memiliki sifat pozzolan dan
cementitious ketika bercampur dengan pasta air semen. Semen yang digunakan adalah
Pozzolan Portland Cement (PPC) yang lebih memiliki sifat pozzolan dari penambahan
pozzolan halus silica dan alumina.
Hasil dari penelitian dari pengujian kuat lentur terhadap beton porous adalah kuat
lentur tertinggi didapatkan pada komposisi fly ash 0% dan agregat kasar daur ulang (RCA)
0% dengan kuat lentur sebesar 2,332 MPa. Hasil tersebut belum memenuhi persyaratan
mutu beton perkerasan. Hubungan antara komposisi fly ash dan agregat kasar daur ulang
(RCA) terhadap kuat lentur menunjukkan hasil yang belum signifikan dikarenakan
kualitas NCA lebih rendah akibat penyerapan air yang besar.