Pengaruh Variasi Fraksi dari Serat Kaleng terhadap Besaran Karakteristik Beton Ringan
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Vikriansyah, Andhika
Subject
624.183 4 Concrete
Datestamp
2021-10-18 06:53:02
Abstract :
Beton merupakan suatu campuran yang terdiri dari semen, pasir dan koral atau agregat lainnya serta air untuk membuat campuran tersebut mengeras dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan teknologi beton, muncul gagasan untuk memanfaatkan material dari limbah kaleng dengan menambahkan serat kaleng minuman bekas untuk meningkatkan kuat tarik belah beton dengan penambahan batu apung dapat membuat struktur menjadi ringan dan ramping pada adukan beton sebagai bahan tambahan dan bahan penyusun pada beton ringan. Variasi fraksi atau presentase serat kaleng yang ditambahkan ke dalam campuran beton adalah sebesar 10%, 15% dan 20% dari volume beton silinder. Selain untuk mengetahui pengaruh serat kaleng botol minuman bekas pada campuran beton terhadap kuat tarik, peneliti juga menganalisa pengaruh serat kaleng terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas beton. Pengujian dilakukan pada beton yang telah berumur 28 hari. Pengujian kuat tarik belah dan kuat tekan menggunakan compression machine, sedangkan uji modulus elastisitas menggunakan extensometer dan straingauge. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa nilai kuat tekan maksimum diperoleh pada fraksi kaleng 15% dengan nilai sebesar f’c = 18,23 MPa ( meningkat75.3% dari beton normal dengan f’c = 10,4 MPa), yang artinya kuat tekan meningkat seiring dengan bertambahnya fraksi serat. Sedangkan hasil dari pengujian.kuat tarik belah diperoleh nilai kuat tarik maksimum terdapat pada fraksi serat kaleng 10% dengan nilai sebesar ft = 2.003 MPa (meningkat 18.57% dari beton normal ft = 1.631), yang artinya kondisi optimum terdapat pada fraksi 10%. Adapun nilai modulus elastisitas rata – rata maksimum pada metode ASTM C469 sebesar 32913,67 MPa ada pada benda uji fiber fraksi 15% dengan nilai maksimum pada metode lainya.
Beton merupakan suatu campuran yang terdiri dari semen, pasir dan koral atau agregat lainnya serta air untuk membuat campuran tersebut mengeras dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan teknologi beton, muncul gagasan untuk memanfaatkan material dari limbah kaleng dengan menambahkan serat kaleng minuman bekas untuk meningkatkan kuat tarik belah beton dengan penambahan batu apung dapat membuat struktur menjadi ringan dan ramping pada adukan beton sebagai bahan tambahan dan bahan penyusun pada beton ringan. Variasi fraksi atau presentase serat kaleng yang ditambahkan ke dalam campuran beton adalah sebesar 10%, 15% dan 20% dari volume beton silinder. Selain untuk mengetahui pengaruh serat kaleng botol minuman bekas pada campuran beton terhadap kuat tarik, peneliti juga menganalisa pengaruh serat kaleng terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas beton. Pengujian dilakukan pada beton yang telah berumur 28 hari. Pengujian kuat tarik belah dan kuat tekan menggunakan compression machine, sedangkan uji modulus elastisitas menggunakan extensometer dan straingauge. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa nilai kuat tekan maksimum diperoleh pada fraksi kaleng 15% dengan nilai sebesar f’c = 18,23 MPa ( meningkat75.3% dari beton normal dengan f’c = 10,4 MPa), yang artinya kuat tekan meningkat seiring dengan bertambahnya fraksi serat. Sedangkan hasil dari pengujian.kuat tarik belah diperoleh nilai kuat tarik maksimum terdapat pada fraksi serat kaleng 10% dengan nilai sebesar ft = 2.003 MPa (meningkat 18.57% dari beton normal ft = 1.631), yang artinya kondisi optimum terdapat pada fraksi 10%. Adapun nilai modulus elastisitas rata – rata maksimum pada metode ASTM C469 sebesar 32913,67 MPa ada pada benda uji fiber fraksi 15% dengan nilai maksimum pada metode lainya.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
